50 Hektar Sawah Gunungguruh ‘Nganggur’

Warga dan pemerintah desa saat gotong royong memperbaiki saluran irigasi Cipendeuy yang jebol akibat tergerus longsor.

GUNUNGGURUH — Akibat irigasi jebol tergerus longsor, 50 hektare lahan pertanian di Kecamatan Gunungguruh tidak bisa ditanami padi. Longsor yang terjadi pada akhir tahun 2019, membuat saluran irigasi Cipendeuy rusak parah hingga puluhan warga yang berada di Kampung Cikadu Rt (4/7) Desa Kebonmanggu bersama-sama memperbaiki.

Kepala Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Andi Sukandi mengatakan, puluhan warga dari empat desa yang ada di Kecamatan Gunungguruh dan Kecamatan Cikembar, sengaja melakukan gotong royong. Lantaran, saluran irigasi yang berfungsi untuk mengairi ratusan hektare lahan pertanian itu, jebol tergerus bencana longsor sepanjang 10 meter dengan lebar sekitar lima meter.

Bacaan Lainnya

“Irigasi ini, dimanfaatkan warga Desa Sirnaresmi untuk mengairi lahan pertanian padi seluas 97 hektare. Namun, setelah irigasinya jebol sekitar 50 hektare lahan pertanian tidak bisa ditanami padi. Lantaran, airnya tidak sampai ke lahan persawahan warga,” kata Andi kepada Radar Sukabumi, Rabu (15/1).

Saluran irigasi Cipeundeuy, sambung Andi, bukan hanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian saja, tetapi juga kerap digunakan warga untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci.

“Irigasi ini, merupakan akses utama petani untuk mengairi lahan pesawahan. Bahkan yang memanfaatkan irigasi ini, bukan hanya warga dari Desa Sirnaresmi saja. Tetapi juga warga dari tiga desa. Yakni, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh dan Desa Kertaraharja serta Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar,” ujarnya.

Kepala Desa Kertaraharja, Yati mengatakan, saluran irigasi yang jebol tergerus longsor itu, merupakan satu-satunya akses air untuk lahan pertanian di wilayah Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar.

“Kalau untuk musim hujan seperti ini, memang belum berpengaruh besar terhadap pertanian warga. Lantaran, lahan pesawahannya masih bisa dialiri air dengan air hujan. Namun untuk musim ke duanya nanti, bila irigasi ini tidak segera diperbaiki, besar kemungkinan petani akan mengalami gagal tanam,” katanya.

Untuk penanganan sementara sebelum bantuan turun dari pemerintah, maka puluhan warga dan pemerintah Desa Kebonmanggu dan Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh serta Desa Kertaraharja dan Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar langsung melakukan aksi gotong royong untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol itu, dengan menggunakan peralatan seadanya.

“Kami bersama pemerintah desa lainnya dan pemerintah kecamatan sudah mengirimkan proposal kepada Dinas PU Provinsi Jawa Barat dan instansi terkait lainnya untuk meminta bantuan terkait perbaikan saluran irigasi yang jebol itu. Mudah-mudahan di tahun ini, irigasi yang rusak itu segera diperbaiki. Sehingga, petani dapat mengelola lahan pertaniannya secara maksimal,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *