Warga Puncak Bogor Tolak Usulan 4 In 1, Begini Alasannya

Direktur Dirjen Hubat, Budi Setiyadi
Direktur Dirjen Hubat, Budi Setiyadi bersama Bupati Bogor, Ade Yasin usai membahas sistem ganjil genap jalur Puncak. Foto/Rishad

BOGOR – Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mendapat penolakan dari warga sekitar.

Sistem lalu lintas dengan satu kendaraan untuk empat orang di kawasan Puncak, itu diyakini warga justru akan menimbulkan persoalan lagi.

Bacaan Lainnya

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, ditolaknya opsi tersebut lantaran warga Puncak khawatir akan ada masalah baru.

Hal itu diungkapkan warga setelah melaksanakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, ketika membicarakan opsi-opsi penuntasan kemacetan di jalur Puncak.

“Opsi 4 in 1 ditolak. Di Jakarta saja (beberapa tahun lalu) sudah ditolak. Nanti ada joki-joki malah ada masalah baru, sehingga masyarakat langsung menolak 4 in 1,” ujar Ade Yasin, Senin (20/9/2021).

Kendati demikian, Ade Yasin menuturkan, masyarakat sudah diajak bicara dan menerima paparan dari Pemkab Bogor, mengenai ganjil-genap kendaraan bermotor yang sudah dilaksanakan uji coba selama tiga pekan.

Saat ini, selain terus melakukan uji coba ganjil-genap, Pemkab Bogor masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait kelanjutan aturan tersebut.

“Kalau ganjil-genap masyarakat sudah diajak bicara. Saya kira hanya tinggal bagaimana mengakomodasi kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirjen Hubdat Kemenhub akan merancang Peraturan Menteri Perhubungan (Menhub), terkait ganjil-genap kendaraan bermotor di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.

Hal tersebut akan diputuskan berdasarkan hasil kajian dan evaluasi, setelah uji coba ganjil-genap yang diterapkan selama dua pekan ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemhub, Budi Setiyadi menyebutkan, ada beberapa opsi yang tengah dirancang oleh pihaknya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *