Soal Vaksinasi Covid 19, Gubernur Jabar Gandeng Ulama

RADARSUKABUMI.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar berkolaborasi dengan para ulama atau tokoh agama untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Jabar.

”Arahan saya, ulama ikut divaksin yang pertama. Misalnya ketua MUI, ketua PWNU, dan Muhammadiyah (Jabar), mewakili mayoritas masyarakat muslim di Jabar. Tolong dilobi secara khusus, kalau berkenan a kan sangat baik,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Kota Bandung.

Bacaan Lainnya

Ajakan kepada alim ulama tersebut, kata dia, semata-mata untuk meyakinkan bahwa seluruh pihak bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan yang sangat penting. Vaksinasi itu sebagai solusi satu-satunya sementara ini, untuk menurunkan Covid-19 di Indonesia.

Berdasar arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari 1,2 juta vaksin yang disiapkan pemerintah pusat pada tahap I termin I, Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis. Rencananya, vaksinasi pertama kali dilakukan di tujuh daerah yakni Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, mulai 14 Januari.

”Prioritas untuk SDM fasilitas pelayanan kesehatan serta 10 pejabat publik esensial,” terang Ridwan Kamil.

Di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum akan menjadi orang pertama yang terlibat atau divaksin. Pasalnya, Ridwan Kamil sudah menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 di Indonesia.

Terkait jumlah vaksinator atau tenaga penyuntik vaksin, Ridwan Kamil menjelaskan, terdapat 11 ribu relawan vaksinator yang dilatih hingga akhir Januari. Pihaknya akan terus menambah jumlah vaksinator untuk mewujudkan target vaksinasi selama 6 bulan.

”Kami akan mengempatkalilipatkan (jumlah vaksinator) karena target presiden, pelaksanaan vaksinasi kurang dari setahun. Supaya ekonomi kita bisa segera membaik,” ujar Ridwan Kamil.

Terkait perkembangan zona risiko atau level kewaspadaan di Jabar, dari data periode 4 hingga 10 Januari, terdapat enam kabupaten/kota berstatus zona merah (risiko tinggi).

”Zona merah Kabupaten Garut, Ciamis, Karawang, Bekasi, serta Kota Bekasi dan Depok. Juga dengan berat hati saya sampaikan, Karawang sudah lima minggu berturut-turut (zona merah). Kita sudah kirimkan tim ke sana, semoga cepat pulih,” kata Ridwan Kamil.

Per 10 Januari, tingkat kesembuhan atau case recovery rate (CRR) di Jabar 83,81 persen dan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 1,25 persen. Per 8 Januari, angka reproduksi efektif (Rt) 1,82. (jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *