Putra Daerah Pamijahan Buka Akses Jalan Penghubung Antar Kampung

jalan penghubung antar kampung di Pamijahan
Peresmian pembuka n akses jalan penghubung antar kampung di Pamijahan.

PAMIJAHAN –  Sukses di tempat lain, tak membuat putra daerah Pamijahan H Memed Jalaludin melupakan tanah kelahirannya.

Pimpinan Yayasan Perguruan Birrul Waalidain itu pulang ke Desa Gunung Bunder I, Pamijahan untuk membuka akses jalan penghubung antar kampung.

Bacaan Lainnya

Secara simbolis, pembukaan akses jalan Kampung Lemahduhur – Kampung Pasiersalam Pamijahan itu dilakukan pada Rabu, (4/11/2021) kemarin.

Kepala Desa Gunung Bunder I, Alamsyah menuturkan, desanya memiliki putra daerah yang terbilang sukses di dunia pendidikan. Dengan kedermawanannya, Memed Jalaludin menghibahkan tanahnya untuk membuka jalan tersebut.

“Sebelumnya itu hanya jalan setapak, sudah sejak dulu warga hanya bisa berjalan kaki melewati jalan tersebut. Setelah dibuka, nantinya dapat dilalui kendaraan roda empat,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Selain dapat meningkatkan mobilitas pertanian, jalan tersebut juga memudahkan akses ke sarana pendidikan. Menurut Alamsyah, selain menghibahkan tanahnya, Memed juga nantinya akan membantu membangun jalan sepanjang 300 meter itu.

Pihaknya juga akan menganggarkan jalan tersebut melalui program Satu Desa Satu Miliar (samisade) di tahun mendatang.

Alamsyah pun mengapresiasi sosok putra daerah yang meskipun sukses di daerah lain, mau kembali ke desa dan membantu masyarakat Pamijahan.

“Kami tentu berharap bukan hanya pak Haji Memed, tapi juga putra daerah lainnya bisa sukses dan membantu pembangunan di desa,” harapnya.

Sementara itu, H Memed Jalaludin berpesan, mau di mana pun berada, kita tetap bagian daripada asal usul kita.

Begitu pun dirinya yang lahir dan besar di Desa Gunung Bunder I, Pamijahan. Secara moril, dirinya bertanggung jawab melanjutkan program yang pernah digagas orang tua terdahulu yang belum terlaksana.

“Ini jalan setapak melewati persawahan. Dengan dibukanya jalan ini, akses anak-anak sekolah dari satu kampung ke kampung lain, kemudian ibu-ibu yang mau ikut pengajian ke majelis taklim maupun ke pondok pesantren,” kata Memed.

“Adapun akses lain namun harus memutar. Dengan dibukanya akses ini maka akan memudahkan,” sambungnya.

Dirinya mengajak warga lainnya untuk turut membantu dalam meningkatkan akses tersebut. Khususnya bagi warga yang lahannya terpakai untuk kepentingan jalan, diharapkan keikhlasannya untuk sama-sama membangun.

Untuk diketahui, pimpinan Yayasan Birrul Waalidain itu kini memiliki lima sarana pendidikan yang tersebar di wilayah Bogor. Dirinya juga menjadi konsultan pendidikan bagi siapapun yang ingin membuka yayasan, pesantren dan sekolah berbasis islam.

“Kami juga tengah bekerja sama dengan pesantren Darul Azhar Cianjur, untuk melepas 70 santri ke negara timur tengah meneruskan pendidikan,” tandasnya. (cok)

Editor : Yosep

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *