Bidan dan Perawat Disekap di Angkot Selama 4 jam

Korban perampokan dalam angkot, saat membuat laporan ke Polsek Cimanggis, Senin (22/6/2020).

DEPOK – Semoga Polrestro Depok bisa segera menangkap bandit yang berkeliaran di Angkutan Kota (Angkot). Senin (22/6/2020), bidan dan perawat Rumah Sakit Tumbuh Kembang dirampok di dalam angkot. Keduanya disekap dalam angkot selama empat jam, dan barang-barang berharga dirampas.

Bidang RS Tumbuh Kembang, Susilawati Ramadhanti membeberkan, pada saat pulang kerja habis dinas sore. Dia bersama temannya yakni Riasudi Putri menunggu angkot 41 jurusan Kampung Rambutan menuju arah Citeureup, Kabupaten Bogor. Pada saat itu, terdapat angkot lampu bagian depan tidak menyala atau mati. Tapi, lampu bagian dalam menyala.

Bacaan Lainnya

“Pada saat naik dan terdapat dua orang penumpang bapak-bapak,” ujar Susilawati kepada Radar Depok (Group Pojoksatu.id), Senin (22/6/2020).

Susilawati menjelaskan, saat naik angkot tidak merasa curiga karena dua orang tersebut duduk di dekat dan sebrang pintu. Pada saat temannya hendak turun, karena jarak kosan dekat dengan tempatnya bekerja. Sopir angkot tidak menghentikan laju kendaraan. Pada saat itu, korban bersama temannya, di dorong dan disuruh tengkurap di bawah alas angkot dengan ancaman senjata tajam berupa pisau dan gunting.

Selama dalam penyekapan, anggota tubuhnya di tutupi dengan kain. Pada saat itu dia bersama temannya tidak mengetahui arah kendaraan yang membawanya bersama pelaku. Namun, pada saat Susilawati berusaha bergerak, dia dipukul pada bagian kepala dan kaki. Sesekali dia melihat kebagian jendela yang terbuka, dan melihat tulisan Rumah Sakit Annisa.

“Kaki pelaku ada di badan kami, apabila kami bergerak pelaku tidak segan untuk mendang kebagian tubuh yang bergerak,” terang Susilawati.

Susilawati menuturkan, kejadian penyekapan selama empat jam. Dia mengingat, pada saat naik angkot sekitar pukul 21:30 WIB dan diturunkan di Jalan Mayor Oking, Kabupaten Bogor sekitar pukul 02:00 WIB. Susilawati bersama temannya yang seorang perawat, diturunkan di kebun dalam kondisi gelap.

Susilawati mengaku, masih trauma terhadap kejadian tersebut. Kedua pelaku memiliki ciri-ciri, pertama bertubuh tinggi berisi, pelaku kedua sudah berumur. Atas kejadian tersebut, pelaku mengambil handphone, uang sebesar Rp100 ribu, dan perhiasan. Temannya kehilangan handphone, uang sebesar Rp500 ribu dan ATM dengan uang sebesar Rp2,4 juta.

Pada saat dikonfirmasi terkait pelecehan, Susilawati mengakui sempat terjadi. Namun Susilawati selalu berteriak sehingga bagian punggungnya ditodong menggunakan gunting. Pada saat kejadian supir angkot hanya diam mengikuti instruksi pelaku, dan membawa kendaraan memutar.

“Atas kejadian yang dialami saya membuat laporan ke Polsek Cimanggis,” tutup Susilawati.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestro Depok, AKP Elly Padiansari mengatakan, korban sudah membuat laporan. Saat ini kasusnya sedang didalami penyidik.

“Sudah (buat laporan). Penyidik sedang mendalami kasusnya,” singkatnya.
(RD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *