Pulang dari Arab Saudi Depresi Tujuh Tahun Dipasung, Disetubuhi Pelajar Hingga Hamil

JALANI PENGOBATAN: Siti Maryam tengah menjalani pengobatan di Yayasan Rumah Pulih Jiwa. (Foto Hakim Radar Cianjur)

CIANJUR – Miris. Kata ini menggambarkan Siti Marya perempuan di Desa Jatisari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur yang mengalami gangguan kejiwaan yang disetubuhi ketika dipasung hingga hamil. Bahkan saat ini sudah melahirkan dua orang anak.

Di Hari Kesehagan Jiwa Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober lalu, menambah daftar ODGJ yang mengalami kekerasan hingga pelecehan seksual. Hanya suara tawanya yang menutupi tirai kekerasan terhadapnya.

Bacaan Lainnya

Cerita memilukan tersebut berawal ketika Siti pulang dari Arab Saudi sebagai TKI dalam kondisi depresi. Diduga Siti juga mengalami pelecehan dan upaya pemerkosaan di sana. 

Dikarenakan sering mengamuk, Siti kemudian dipasung di gubuk yang berhimpitan dengan kandang kambing di dekat kediamannya. 

Di tempat pemasungan itulah, Siti mengalami pelecehan seksual dan persetubuhan oleh tetangganya sendiri. Bukan hanya satu hari. Bahkan hampir setiap hari ia menjadi objek seksual oleh orang-orang bejat yang ternyata bukan hanya satu orang tetapi hingga beberapa orang. 

“Siti tujuh tahun dipasung. Sering ditidurin (disetubuhi, red), kalau siang sama anak sekolah, kalau malam sama bapak security. Masih tetangga juga,” ungkapnya. 

Meski dalam kondisi kejiwaan yang tak sehat, Siti sempat meronta dan melawan. Tapi pelaku tetap melancarkan aksi bejatnya. 

“Sehari bisa sampai dua atau tiga kali ditidurin,” paparnya. 

Aksi bejat pria-pria yang tak bertanggungjawab itu bahkan membuatnya hamil. Mirisnya lagi, kehamilan Siti baru diketahui saat usia kandungannya sudah tua dan menjelang melahirkan. 

Bahkan ia juga sampai melahirkan anaknya di tempat pemasungan turut dibantu ibunya yang merupakan dukun beranak, Siti melahirkan anak pertama yang tak diketahui siapa ayahnya. 

Setelah melahirkan, ia kembali dipasung lantaran keluarga khawatir Siti kembali mengamuk. 

Sayang, langkah tersebut membuat Siti kembali mendapatkan pelecehan seksual oleh pelaku yang diduga masih sama. 

Setelah dua tahun berselang dan mengalami lagi pelecehan dan persetubuhan dialami membuat Siti hamil anak kedua. 

Namun kali ini, pelaku berhasil dipergok warga yang sudah menaruh kecurigaan terhadap tetangganya yang kerap mendatangi Siti ke tempat pemasungannya. 

“Siti dua kali hamil dan punya anak selama dipasung. Tapi ada beberapa yang meniduri Siti. Kalau wajahnya ingat. Yang satu sudah ditangkap dan dipenjara,” ujarnya. 

Anak Siti pun diurus oleh kakaknya. Kedua anaknya kini sudah besar dan duduk di bangku sekolah dasar. Sementara dirinya menjalani pengobatan di Yayasan Rumah Pulih Jiwa.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Pulih Jiwa Rukman Syamsudin, mengatakan, Siti menjadi salah satu contoh potret kondisi ODGJ di Cianjur. Bukan hanya kekerasan seksual, ODGJ Cianjur juga kerap mendapat bullying hingga kekerasan fisik yang membuat kondisi mereka lebih parah. 

“Sedih ketika mendengar cerita setiap ODGJ yang kami bebaskan serta rehabilitasi hingga sembuh. Meski secara kejiwaan mereka sakit, tapi mereka juga masih manusia yang tidak layak diperlakukan seperti itu. Mereka harus dilindungi dari kekerasan fisik hingga seksual,” ujarnya. 

Ia mendesak Pemkab Cianjur ataupun pemerintah di tingkat provinsi dan pusat bisa serius dalam menangani ODGJ.

“Jangan hanya mencanangkan program seperti bebas pasung yang beberapa tahun terakhir digemborkan. Pada akhirnya program ktu tidak maksimal. Kami minta mulai dari sekarang serius untuk memperhatikan ODGJ,” tutupnya. (kim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *