CIANJUR – Kelompok pembunuh berantai, Wowon CS ternyata sengaja mengontrak rumah demi memuluskan aksinya. Selain melakukan aksi pembunuhan, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin juga menjalankan aksi penipuan berkedok supranatural.
Rumah di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur menjadi saksi penguburan jasad korban pembunuhan. Para pelaku ini pun dinilai paham mengenai ilmu bangunan, karena kondisi rumah masih rapih tak ada yang berubah saat mereka pergi.
Sang pemilik rumah, Dedi Somantri mengatakan, yang melakukan transaksi untuk mengontrak di rumahnya adalah Solihin selama tiga bulan lamanya. “Sekitar tahun 2001 yang ngontrak atas nama Solihin,” kata Dedi.
Kemudian, mengenai penghuni rumah kontrakan miliknya selain Solihin, sepengetahuan Dedi di tempati satu orang laki-laki dan dua orang perempuan. Dari ketiganya, ia bahkan tak terlalu mengenal lebih jauh. “Solihin ini yang saya tahu berjualan buah. Kalau Farida ini setahu saya anak Pak Solihin,” ujarnya.
Sempat ada terbesit di hati Dedi akan kecurigaan terhadap gelagat Solihin CS karena seolah tertutup dan hanya didapati keluar rumah jika ada keperluan. Bahkan mengenai status Farida, keterangan yang dilontarkan Solihin berbeda-beda.
Terkadang menyebut anak dan sewaktu-waktu menyebutkan sebagai istrinya ketika berbincang-bincang dengan Dedi serta warga lainnya. “Pernyataannya ini berubah-ubah soal Farida itu. Ngakunya anak kalau ke saya. Sedangkan ke para tetangga ngakunya istri,” ungkap Dedi.
Dedi pun mengaku kaget dengan penemuan jenazah korban pembunuhan Solihin CS di rumah kontrakannya. Sebab sepeninggal mereka, tak terlihat hal-hal yang mencurigakan dan janggal. “Semuanya tetap rapi dan tidak ada yang berubah. Seperti tempat yang dibongkar kemarin di dalam rumah, keramiknya sama seperti awal,” tutup Dedi. (byu)
