Cikungunya Teror Warga Cipanas dan Warungkondang

RADARSUKABUMI.com – Dua kecamatan di Kabupaten Cianjur yakni dbb yang terserang penyakit cikungunya diduga memiliki lingkungan kurang bersih. Pasalnya, penyakit yang dibawa oleh nyamuk tersebut berkembang biak di genangan air dan bak air yang tidak dibersihkan.

Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, penyakit chikungunya ini berasal dari nyamuk. Selain itu, kurangnya kesadaran menjaga lingkungan dan tidak menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Bacaan Lainnya

“Di dua kecamatan itu PHBS tidak banyak diterapkan. Mungkin di sana ada daerah biasanya menengah kebawah yang hanya memikirkan dirinya dan keluarganya. Bisa (menyerang dusun lain), jaraknya 100 meter,” ujarnya.

Masyarakat yang terserang penyakit ini tidak perlu dirawat. Pasalnya, penyakit ini tidak mematikan. Saat ini sudah 51 orang yang terkena penyakit tersebut.

“Kalau itu tidak perlu dirawat, tidak mematikan, hanya membuat sakit. Cukup rawat jalan saja dan berobat ke puskesmas juga bisa. Yang tekena 40 di Warungkondang, 11 di Cipanas,” ungkapnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih memperhatikan lingkungan dan kebersihan, terlebih pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Kembali ke kesadaran masyarakat untuk menjaga hidup bersih dan sehat. Kalau DBD dan chikungunya ini bisa diberantas jentinya dengan gerakan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk,” terangnya.

Lanjutnya, di tahun 2020 ini Dinkes Cianjur telah mencanangkan program untuk pemberantasan penyakit menular. Namun, terkendala karena adanya Covid-19.

“Semua penyakit menular ini menjadi prioritas di tahun ini, sejak awal Dinkes mencanangkan pemberantasan penyakit menular bahkan akan ke penyakit menular.tapi karena ada pandemi Covid-19 haid semua program berjalan tidak bisa dipercepat dan semua fokus ke Covid-19 tapi tetep kita jalankan,” tutupnya. (kim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *