BOGOR – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyiapkan sejumlah skema agar tak terjadi lonjakan pengunjung. Bahkan, sistem ganjil-genap masih akan diterapkan.
Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan, selama PPKM Level 2, kebijakan ganjil-genap (gage) akan tetap diberlakukan di sepanjang jalan menuju dan dari lokasi tempat wisata, seperti di Puncak dan Sentul. “Kita masih tetap memberlakukan kebijakan ganjil-genap di Puncak dan Sentul,” katanya.
Ade Yasin menyampaikan, kebijakan itu diambil sebagai salah satu langkah mengantisipasi lonjakan volume kendaraan atau mobilitas warga di masa PPKM Level 2 atau Nataru. Pembatasan mobilitas masyarakat melalui sistem ganjil-genap berbasis pelat nomor kendaraan ini kemungkinan akan terus dilakukan hingga tahun baru.
Demi mencegah kerumunan, kemungkinan jalur Puncak Bogor akan ditutup jelang malam tahun baru. “Tapi biasanya kan tiap tahun baru ada tradisi ya (perayaan). Jadi nanti ada penutupan sementara karena kita mencegah kerumunan. Apalagi di sana perkebunan luas sekali. Saya kira ini sedang kita bahas dengan Satgas Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Dicky Pranata, menambahkan, pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi perayaan Nataru. “Puncak dan sekitarnya akan berlaku ganjil-genap, pemeriksaan swab antigen dan PCR. Sesuai kebijakan Inmendagri Nomor 63 Tahun 2021, Menkomarves serta kebijakan Dirjen Hubungan Darat,” kata Dicky.
Ia menambahkan, pemberlakuan ganjil-genap ini masih memeriksa pelat nomor kendaraan sesuai tanggal, kemudian swab antigen 3×24 jam dan PCR 1×24 jam. Hal tersebut bakal diterapkan di beberapa titik. Mulai dari dua titik di Sentul, enam titik di kawasan Puncak yang tersebar mulai dari Ciawi, Cibanon, Rainbow, Pasirangin, Bendungan serta dua titik tambahan lain di Caringin dan Cigombong.