Mengenal Lebih Dekat Jurnalis Kuliner, Chef Ranu

Chef Ranu bersama kelompok ibu-ibu UKM di Kota Sukabumi membuat bakso tahu.

RADARSUKABUMI.com – Bagi pencinta kuliner dan dunia masak-memasak tentu sudah tidak asing lagi dengan nama chef yang satu ini. Ya, dia adalah Ranu Vishuda, atau yang dikenal dengan sebutan Chef Ranu ini merupakan salah satu chef handal yang kemampuannya tidak diragukan lagi, sehingga tak heran jika ia menjadi salah satu chef yang lumayan dikenal di antara jejeran chef ternama yang ada di Indonesia.

Widi Fitria — SUKABUMI

Bacaan Lainnya

Nama Chef Ranu semakin dikenal publik ketika berhasil memecahkan rekor MURI pada tahun 2015 “Kreasi Memasak 100 Mie dalam Waktu 3 Jam”. Sering wara-wiri di layar kaca televisi dan majalah, membuat Chef Ranu semakin dikenal, bahkan ia sudah digandeng beberapa produk terkenal.

Usut punya usut, sebelum menjadi koki terkenal seperti sekarang ini, ternyata dia sempat beberapa kali ditolak oleh beberapa tabloid kuliner dan juga produk-produk ternama.

Pria kelahiran Kota Jakarta ini mengaku jika keahlian memasaknya ini didapatkan secara otodidak, berawal dari hobi makan dan jajan serta lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang bisnis katering, membuat Chef Ranu bertekad untuk menjadi seorang chef.

“Awal belajar masak itu, ya coba-coba saja, karena sebenarnya basic saya adalah lulusan marketing communication, sama sekali enggak ada basic tataboga sama sekali.

Awal tertarik menjadi koki pada saat waktu itu sering jadi MC di acaranya Chef Rudi, saya fikir seru juga jadi koki selebriti, akhirnya saya melamar kerja ke berbagai tabloid kuliner seperti Majalah Koki, Masphion dan beberapa tetapi semua menolak saya pada waktu itu,” ucapnya.

Sambil bercerita masa lalunya, kepada wartawan Radar Sukabumi, pria yang akrab dipanggil oleh ibu-ibu Encep ini ingat betul bagaimana kemudian ia menjadi koki terkenal dan banyak diundang media cetak dan elektronik.

Usai ditolak berbagai media cetak, ia pun tidak putus asa, malah kegagalannya tersebut dijadikan sebagai motivasi untuk mengejar karirnya tersebut. Ia pun kemudian mengajak salah satu mall di Jawa Timur untuk menyelenggarakan roadshow masak, dengan kelihaiannya mengolah makanan, acara yang dipandunya viral.

Kesuksesannya membawa acara itupun ternyata mampu mengantarkannya menjadi seorang koki selebritas dan juga membuatnya sering tampil di beberapa media sebagai tamu untuk mengisi acara diantaranya Tabloid Koki, Tabloid Wanita Indonesia, Bisnis Indonesia, dan acara Dapur Ramadan TRANS7.

“Sejak saat itu, saya juga banyak dikontrak beberapa tabloid ternama untuk menjadi jurnalis koki, salah satunya pernah di Majalah Koki dan juga Jawa Pos,” tuturnya.

Kecintaannya terhadap memasak, lantas tidak membuat pria yang ramah senyum ini hanya menggantungkan hidupnya sebagai koki selebritas hanya sebatas profesi saja, namun ia pun semakin tertantang ketika diminat oleh rekannya membantu para UKM untuk mengembangkan produk mereka.

“Awalnya ada mitra dari swasta di Jawa Barat (Jabar) minta tolong untuk bantu pilihkan produk UKM agar bisa masuk ke tokonya, akhirnya saya, bantu karena lama-lama ternyata di Jabar ini banyak sekali produk UKM yang berpotensi tetapi mereka kurang pemahaman bagaimana mengembangkan produknya yah akhirnya jadi tertarik untuk masuk lebih dalam mendampingi para UKM ini bagaimana produk mereka penjualannya bagus,” imbuhnya.

Kini Chef Ranu pun telah tiba di Kota Sukabumi, setelah sebelumnya ia telah melakukan berbagai perjalan di kota dan kabupaten di Jabar untuk membantu para UKM.

“Sukabumi, Bogor dan Cianjur sebenarnya sasaran kota yang akan saya tuju selanjutnya, karena saya melihat potensi kuliner di ketiga kota ini sangat menjanjikan,” ucapnya.

Sudah tiga bulan keberadaannya di Kota Sukabumi, ternyata mendapat respon yang baik para pelaku UKM di Kota Sukabumi terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya itu.

Selama berada di Kota Sukabumi juga, Chef Ranu sudah banyak membantu para UKM, bahkan kini ia pun sudah membuat kuliner andalan yaitu Bakso Tahu ala Chef Ranu.

“Selama tiga bulan ini sudah tiga produk yang saya buat dibantu mitra UKM dan tiga-tiganya viral dan laris di pasar,” imbuhnya.

Adapun misi dari perjalanan keliling Jabar untuk membantu para pelaku UKM ini, pria yang kini berusia sekitar 40 tahunan ini berharap jika usahanya ini bisa membantu semangat, mengembangka dan mengukuhkan minat UKM dibidang kuliner, serta menumbuhkan rasa percaya diri para pelaku usaha.

Baginya misi ini tidak hanya sebatas membantu mengolah produk saja, tetapi juga membasntu pengembangan produk seperti membantu pemasarn hingga produk-produk binaannya ini bisa mendapat tempat di berbagai pasar ritel modern.

“Intinya bukan hanya sekedar bagaimana mengolah produk hingga packaging, tetapi saya banti hingga ke penjuala produknya. Agar apa? tentunya agar produk UKM di Indonesia ini tetap maju dan bisa bersaing dengan produk luar lainnya,” terangnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *