Melongok Janda Tujuh Anak di Palabuhanratu (1)

PALABUHANRATU–Nasib pilu semakin dirasakan betul oleh Ikah (37) janda beranak tujuh. Warga Kampung Panyairan RT 3/31, Kelurahan/ Kecamatan Palabuhanratu itu kerap tak terbeli beras meski hanya 2 liter saja. Terlebih kini pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga beras hingga Rp12 ribu per liter.

PERLI RIJAL, PALABUHANRATU

Bacaan Lainnya

Jarak Rumah Ny Ikah tak jauh dari pusat ibu kota Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu. Jika dari Kantor Kelurahan Palabuhantatu, paling sekitar 300 meter.

Namun, kondisi rumah janda tujuh anak ini benar-benar sangat menperihatinkan. Setiap hujan angin turun, Ikah selalu diselimuti kecemasan.

Takut rumahnya roboh dan menimpa anak-anaknya yang masih kecil.

Yang ia keluhkan, kini pemerintah tak lagi menjual beras untuk rakyat miskin (raskin). Hingga dirinya kerap kelimpungan untuk memberi makan anak-anaknya. Agar tetap bertahan, porsi 2 liter beras yang seharusnya untuk satu hari , harus cukup dua hari.

“Sekarang kan tidak ada raskin. Kalau ada raskin masih mending meskipun kadang bau apek. Tapi bagi kita tak masalah asalkan ada buat makan anak-anak.

Sekarang kita terpaksa harus beli beras Rp12 ribu per liter di warung,” keluh Ikah saat disambangi Radar Sukabumi di kediamannya yang tak layak huni, Kamis (25/1).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *