Melihat Cara Pemdes dan Tokoh Cibatu dalam Melestarikan Budaya

Siapa yang tidak kenal dengan kualitas ‘Bedog’ Cibatu? Kualitas senjata tajam yang dibuat di Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat ini sudah sampai ke pelosok negeri. Namun seiring dengan perkembangan zaman, produksinya pun mulai ditinggalkan para generasi muda. Lalu bagaimana upaya pemerintah dan tokoh setempat dalam mempertahankan golok ini?

Laporan; Lupi Pajar Hermawan

Bacaan Lainnya

PADA pekan lalu, ada pemandangan berbeda di depan Kantor Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat. Tak heran, bila orang yang melintasi kantor ini perhatiannya tercuri. Karena sekitar 50 Golok Cibatu terpajang di depan kantor yang dimpimpin Dodi Ridho Gumelar itu.

Karena sempat mencuri perhatian banyak orang, wartawan koran ini pun mendatanginya. Alhasil, 50 golok yang dipajang itu merupakan salah satu cara pemerintah Desa Cibatu dan pengrajin golok setempat untuk melestarikan produk unggulannya, sehingga diharapkan bisa menanamkan rasa peduli generasi muda terhadap produk asli wilayah.

Ya, hal itu mengingat generasi penerus produk ini mulai sulit seiring dengan perkembangan zaman.

“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan para pengrajin, pemerintah dan masyarakat sekitar untuk kembali membumingkan Bedog Cibatu dengan ciri khasnya,” ungkap Aep Saefulloh, pengarajin Bedog Cibatu kepada Radar Sukabumi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *