Kala Guru Besar University of London Fasih Mendalang

Kegemaran Matthew di dunia teater membawanya menyelami khazanah budaya pewayangan di Jawa. Awal mula ketertarikannya mendalami seni Wayang Jawa sejak ia mendapat beasiswa Fulbright tahun 1988. Penelitiannya di bidang teater, membawanya merasa kagum pada seni pertunjukan wayang Nusantara. Kekagumannya semakin mendalam, hingga jatuh hati dan memutuskan menjadi pedalang.

Lewat studinya di Intitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Matthew menggeluti ilmu pedalangan dan pewayangan. Beberapa tahun kemudian, ia pun mendirikan sebuah sanggar seni, lengkap dengan Nayaga. “Sudah lama menekuni dunia dalang dan wayang. Saat ini saya berdomisili di Inggris. Sekitar 30 tahun lebih, saya menghabiskan waktu untuk mempelajari seni pewayangan, terutama Cirebonan,” ujar Matthew saat diwawancara di sela-sela pertunjukannya, Minggu (22/7).

Selain berprofesi menjadi pedalang, Matthew tercatat sebagai seorang guru besar dan profesor bidang International Theatre di Royal Holloway, University of London. Selama beraktivitas sebagai pengajar di kampus ternama Inggris, Matthew pun mengenalkan kepada mahasiswa dan pegiat seni di negeri Ratu Elizabeth itu tentang seni pertunjukan dan kebudayaan Wayang Indonesia.

Menurutnya, mahasiswa dan masyarakat Inggris umumnya menanggapi seni wayang dengan respon positif. Tak hanya ingin mengenal, bahkan warga Eropa tertarik belajar memainkan alat musik gamelan dan wayang. “Respon warga Inggris dan Amerika sangat baik, tapi jarang di sana ada Wayang. Mereka sudah banyak belajar. Apalagi, sekarang sudah ada peringatan Dalang International Festival,” ujarnya.

Pertunjukannya di Balai Desa Kondangsari, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon atas permintaan aparat desa. Pria berusia 52 tahun itu, mengaku senang karena warga setempat sangat antusias menyambut pertunjukan wayang.

Selain itu, dirinya sedang mempersiapkan tur Roadshow Wayang Pantura di beberapa daerah pada tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus melalui program kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. “Itung-itung latihan buat persiapan roadshow dan berkumpul sama pedalang lain,” tutur Matthew.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *