Roti Legendaris yang Tetap Eksis

SUKABUMI – Roti merupakan salah satu makanan favorit yang diminati berbagai kalangan. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai varian dan inovasi roti pun semakin berkembang.

Namun hal tersebut tidak lantas membuat produk roti zaman dulu atau roti jadul ditinggalkan. Salah satu buktinya, ada pabrik roti legendaris di Kota Sukabumi yang masih bertahan hingga saat ini dan penikmatnya masih banyak.

Adalah Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie yang berada di Jalan Parigi Blok A2 No.31, Kota Sukabumi. Pabrik roti yang letaknya di dalam komplek menuju Rumah Duka Paramarta ini ternyata berdiri sejak 1943.

“Sudah 75 tahun pabrik Roti Priangan ini produksi, usaha ini merupakan turun temurun dari kakek saya keturunan Tionghoa, sejak sekitar tahun 1943,”ujar Haris Wijaya (65), salah seorang pemilik pabrik Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie saat ditemui Radar Sukabumi di pabriknya, Kamis (23/8).

Ia menuturkan, sejak 1980 pabrik roti ini berpindah tangan. “Ya, jadi saya yang meneruskan, sudah tiga generasi penerus,”ungkapnya.

Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie dari awal produksi sampai saat ini, masih menggunakan mesin dan oven tradisional.Bahan bakunya pun tidak menggunakan bahan pengawet, hanya menggunakan susu, terigu dan mentega. Jadi tidak heran jika Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie ini hanya mampu bertahan hingga sehari saja. Yang menjadi ciri khas dari roti ini dipasarkan menggunakan gerobak yang tidak pernah berubah sejak awal.

“Ciri khas dari produk kami dipasarkan menggunakan gerobak yang bertuliskan label berwarna biru, karena zaman sekarang banyak orang-orang yang berusaha meniru Roti Priangan, jadi hanya gerobak yang berlabel warna biru dan sudah terdaftarlah yang merupakan produk asli dari Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie,”tegasnya.

Dijelaskan Haris, roti yang diproduksinya memiliki berbagai varian rasa seperti Roti Tanduk, roti cokelat, roti kismis, roti nanas, roti keju, roti pisang coklat dan roti gula susu.

“Dijual dengan kisaran harga Rp6 ribu untuk semua rasa,”paparnya.Nah yang membedakan hanya roti tawar kecil, dijual dengan harga Rp6 ribu, sedangkan roti tawar besar dijual dengan harga kisaran Rp10 ribu. Dalam sehari, pabrik ini mampu menghabiskan dua karung bahan baku dan menghasilkan sebanyak 500 roti.

“Segmentasi yang kita targetkan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah saja, jadi dengan harga segitu saya tidak pernah merasa tersaingin dengan banyaknya roti modern saat ini, bahkan banyak yang bilang, roti ini memiliki cita rasa khas seperti roti dari negara Belanda,” paparnya.

Ia berharap, Roti Priangan d/h Oey Tjiang Lie ini menjadi ciri khas roti tradisional daerah Kota Sukabumi, karena ini merupakan bagian dari sejarah dan selalu dikenal oleh masyarakat khususnya warga Sukabumi.

“Semoga untuk kedepannya bisa membuka toko khusus Roti Pringan d/h Oey Tjiang Lie ini dan kemungkinan besar ketika sudah membuka toko, rencananya akan membuat cabang juga di kota lain seperti Bandung, tetapi tidak akan menghilangkan ciri khas dari pemasarannya yang akan terus menggunakan gerobak,”jelasnya.

 

(pkl19/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *