Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (BI) berjanji akan membawa institusinya selalu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan mengantongi lima bauran kebijakan, yang kemudian disebutnya sebagai jamu, Perry yakin BI bisa mencapai stabilitas sekaligus pertumbuhan ekonomi.
Perry mengisahkan, sekitar 2003 hingga 2005, BI selalu mengedepankan kebijakan moneter. Namun kemudian pada 2010, Perry menciptakan lima bauran kebijakan.
Lima jamu tersebut adalah kebijakan moneter, makroprudensial, akselerasi pendalaman pasar keuangan, system pembayaran, dan ekonomi keuangan syariah.
“Jamu-jamu inilah yang bisa menciptakan kontribusi nyata untuk pertumbuhan ekonomi nasional lima tahun ke depan,” tuturnya.
Lima bauran kebijakan tersebut juga diyakininya lebih cocok untuk menghadapi situasi sekarang, di mana kondisi ekonomi lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal.
Karena itu langkah BI sering berbeda dengan Bank Sentral negara lain, yang hanya fokus pada kebijakan stabilitas.”Central Bank negara lain mereka cuma mengurus soal stabilitas nilai tukar mata uangnya dan suku bunga acuan.