Nataru Beres, Harga Bahan Pokok Mahal

FOTO : widi/radarsukabumi KAPAN TURUNNYA: Harga wortel paling tinggi kenaikannya, dari harga normal Rp8 ribu kini naik menjadi Rp18 ribu per kilogram.

SUKABUMI – Satu pekan pasca pergantian tahun baru 2019, sejumlah harga pangan dan kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi masih mahal.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKMPP) Kota Sukabumi Ayep Supriatna membenarkan hal tersebut.

“Pasca tahun baru ini sebagian pangan dan sembako masih mengalami kenaikan harga, namun ada beberapa juga yang mengalami penurunan harga meski tidak terlalu drastis,” kata Ayep kepada Radar Sukabumi, Minggu (6/1).

Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sukabumi itu mengklaim, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya dipengaruhi oleh cuaca ekstrem. Sehingga banyak komoditas terutama sayuran busuk dan pasokan menjadi berkurang.

“Untuk saat ini memang masih sedikit tinggi harganya, tetapi ada juga yang turun seperti ayam dan telur yang kemarin mahal sekarang sudah mulai berangsur turun,” terangnya.

Dia memastikan, jika harga sembako di pasar akan berangsur turun dalam beberapa waktu ini. Hal ini tentunya dipengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang juga mengalami penurunan.

“Biasanya memang kalau harga BBM turun pengaruh ke harga untuk turun memang agak lama, tetapi pasti nanti harga akan mulai stabil lagi,” ucapnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di sejumlah pasar tradisional salah satunya Pasar Gudang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ini misalnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan paling signifikan ada pada tomat dari harga Rp8 ribu naik menjadi Rp14 ribu per kilogram.

Sementara untuk tomat kecil, dari harga normal Rp6 ribu per kilogram naik menjadi Rp12 ribu. Selain tomat, komoditas yang juga mengalami kenaikan paling tinggi yaitu wortel, dari harga normal Rp8 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp18 ribu per kilogram. Cabai merah TW dari Rp20 ribu, sekarang naik menjadi Rp32 ribu per kilogram.

“Barangnya susah, katanya sih banyak yang busuk gara-gara gagal panen makanya mahal,” ujar Eha salah satu pedagang sayur di Pasar Gudang.

Sementara untuk komoditas lain justru mengalami penurunan harga seperti cabai merah lokal yang sempat diharga Rp40 ribu, kini turun menjadi Rp35 ribu per kilogramnya. Cabai rawit domba dari harga Rp60 ribu, menjadi Rp48 ribu per kilogram.

Sementara itu harga daging ayam broiler potong yang sempat mengalami kenaikan paling tinggi jelang Natal dan tahun baru (Nataru) Rp38 ribu per kilogram, sekarang berangsur turun menjadi Rp36 ribu.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *