Mau Cuan di Tahun Politik dan Gelegar Perang Dagang, Cermati Soal Ini!

DOK.DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM ILUSTRASI: Perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta.

RADARSUKABUMI.com – JAKARTA – Tahun telah berganti, semua berharap menjadi lebih baik pada 2019 ini, tak terkecuali perekonomian Indonesia. Pelaku pasar, khususnya para investor saham juga masih optimis dapat mendapatkan cuan di tahun ini.

Analis AAEI Reza Priyambada mengatakan, tetap peluang perekonomian akan tumbuh tetap besar meski sejumlah sentimen global dan dalam negeri masih menghantui pasar saham di Indonesia. Yang paling signifikan adalah pesta demokrasi, yakni pelaksaan pemilu baik legislatif maupun pilpres pada April 2019.

Bacaan Lainnya

“Tidak dapat dipastikan sektor maupun saham mana saja yang akan mengalami kenaikan. Semuanya akan tergantung dari sentimen yang ada,” ujarnya. Menurutnya, penurunan bisa saja terjadi untuk sejumlah sektor, namun diprediksi hanya akan bersifat sementara dan kembali akan meningkat ke depannya.

“Adanya pemberitaan juga dapat mempengaruhi pergerakan harga sahamnya. Pelaku pasar pun dapat memanfaatkan pemberitaan tersebut untuk mengambil posisi, baik beli maupun jual,” tuturnya.

Reza memaparkan, jika di tahun depan pergerakan harga komoditas kembali meningkat maka pilihlah saham-saham komoditas. Jika nantinya penyaluran kredit masih bertumbuh di tengah kenaikan suku bunga acuan BI maka pilihlah saham-saham perbankan. Jika semasa pemilu membuat belanja iklan meningkat maka bisa dipertimbangkan saham-saham media.

“Begitupun dengan sektor-sektor lainnya. Bisa saja dimungkinkan, sektor properti dan konstruksi yang di tahun 2018 mengalami penurunan kemudian memiliki momentum kenaikan di tahun 2019. Be Flexible in the market,” imbuhnya.Tak ketinggalan, lanjutnya, emiten-emiten yang sedang berencana untuk melakukan aksi korporasi terutama pembagian dividen maupun akuisisi juga dapat menjadi pertimbangan.

Bahkan saham-saham IPO pun juga dapat memberikan peluang yang cukup bagus dan diharapkan dapat kembali berulang seperti yang terjadi pada tahun 2018 ini.

 

(mys/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *