Keripik Gedebong Pisang, Olahan Warga Cikadu Sukabumi, Gurih Renyah dan Lezat

Keripik Gedebong Pisang Cikadu Sukabumi
Keripik Gedebong Pisang Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi

PALABUHANRATU – Berawal dari coba coba bikin cemilan, Putri Ela Sari(23) warga Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi sulap batang pisang atau gedebok pisang jadi kripik yang lezat.

Gedebog pisang yang memiliki banyak serat ini didalamnya setelah melalui proses yang dibilang singkat dan tidak banyak bahan yang diperlukan, bisa menjadi makanan cemilan atau dibuat keripik.

Bacaan Lainnya

Putri Ela Sari (23) sebagai pembuat kripik gedebog pisang yang juga salah sati anggota UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, keripik gedebog pisang yang dibuatnya sudah lama beroperasi, namun karena adaanya pandemi covid 19 dan keterbatasan biaya, baru bisa kembali mengolah kembali berjalan satu bulan.

Dijelaskan Putri Ela Sari keripik gedebog pisang tersebut berasal dari dalaman pohon pisang bagian putihnya atau biasa disebut pelepah.
“Produksi sudah satu bulan, dulu pernah bikin pas pameran hari jadi Kabupaten Sukabumi sekarang baru nyoba lagi, karena kebetulan kemarin ada pesenan jadi sekalian bikin,” ujarnya.

Inspirasi awal mula pembuatan keripik gedebog pisang, kata Putri Ela Sari saat itu beberapa tahun lalu, kepala desa Cikadu Neng Elva Yulianti hendak memasak jantung pisan dengan mencari ke kebunnya, namun tiba tiba terpikirkan membuat cemilan dari batang pisang. Berbekal sedikit pengalaman kemudian mengajak ibu ibu pelaku UMKM mengolahnya.

Alhasil, batang pisang bagian dalamnya setelah melalui proses di iris- iris cukup tipis, selanjutnya direndam air selama satu hari satu malam dengan menggunakan campuran kapur sirih, gedebog pisang yang telah dicampuri bumbu masakan dapur kemudian digoreng hingga matang.

“Rasanya gurih, renyah, gak ada rasa pahit atau kesat soalnya kan sebelum di goreng, di rendam pakai air kapur selama sehari semalam, terus kita cuci bersih, jadi rasa kesat, pahit hilang,” jelasnya.

“Kemarin untuk penjualan kita kirim ke Bogor, Sukabumi, karena ada pesanan, ini pembuatan, pemasaran masih terbatas baik biaya maupun alat sehingga belum bisa banyak produksi,” sambungnya.

Putri Ela Sari menerangkan saat ini kemasan dari keripik gedebong pisang buatannya masih sederdana, satu paket kemasan dihargai Rp5ribu dengan pemasaran wilayah kabupaten Sukabumi.

“Mudah mudahan lebih ramai lagi peminatnya, sekarang memang masih keterbatasan biaya untuk produksi, masih sederhana, kalau misalnya nanti ada biaya lagi mungkin kita bakalan beli pengering, jadi kalau ada pengering itu, ini bisa dilihat minyaknya kayanya ada sedikit sedikit, kalau ada alat pengering minyaknya bisa benar benar bersih jadi pengemasannya bisa lebih rapi lagi,” terangnya.

“Saat ini paling sehari ini bisa mengolah tidak banyak, kalau ada pesanan baru bisa produksi banyak, pengemasannya ini bisa lihat masih sederhana lah,” ucapnya. (Ndi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *