Alhamdulillah, JNE Berangkatkan 140 Karyawan ke Tanah Suci

JNE
BERSYUKUR: Para Ksatria dan Srikandi JNE terlihat terharu hingga menangis karena mimpinya selama ini menjadi kenyataan. Setelah dua tahun pandemi, kini JNE telah memberangkatkan kembali 140 karyawan ke Tanah Suci. (Ist)

SUKABUMI – Perjalanan ibadah ke Tanah Suci Makkah – Madinah baik itu umrah maupun haji, menjadi impian bisa menjalankan ibadah tersebut. Bahkan begitu menginjakkan kaki di Tanah Suci terutama di depan Ka’bah, banyak jamaaah yang terharu hingga menangis karena mimpinya selama ini menjadi kenyataan. Tentunya dibutuhkan kekuatan fisik dan mental, serta kecukupan biaya untuk bisa menjalankan ibadah tersebut.

Hal itulah yang dialami oleh 140 Ksatria dan Srikandi JNE, sebutan bagi karyawan JNE yang menjadi jamaah umrah kloter pertama yang mulai berada di sana pada 16 – 24 Mei 2022. Mereka mengaku terharu dan bangga hingga meneteskan air mata saat pertama kali berada di Masjidil Haram di depan Ka’bah yang menjadi kiblat sewaktu salat sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Selaku Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto ikut merasakan kebahagiaan yang dialami Ksatria dan Srikandi JNE.?Setelah dua tahun sempat tertunda karena situasi pandemi Covid-19, akhirnya para karyawan ini dapat diberangkatkan kembali ke Tanah Suci.

“Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founder JNE (alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun,” ungkap Feri kepada Radar Sukabumi, Rabu (15/6).

Rasa senang bercampur haru dirasakan oleh Rakhmat, jamaah umrah dari JNE Bandung yang telah bekerja lebih dari 14 tahun.

“Masya Allah, aura Kota Makkah begitu luar biasa, membuat perasaan saya menjadi terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Makkah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan doa saya untuk bisa sampai ke Makkah ini,” ujar Rakhmat.

Ksatria JNE dari departemen sales JNE Bandung itu menuturkan, meski merasa lelah setelah menempuh penerbangan 11 jam dari Jakarta ke Jeddah, namun rasa lelah tersebut seakan hilang begitu saja saat melihat tulisan Makkah, apalagi saat melihat Ka’bah.

“Rasanya seperti mimpi saat bisa salat di depan Ka’bah” tambahnya.

Terkait pelaksanaan ibadah, menurut Rakhmat, semua memberikan kesan mendalam. “Kami semua rombongan JNE langsung melakukan rangkaian ibadah umrah wajib, seperti tawaf, sa’i dan tahalul. Memang bagi saya yang paling menantang saat melakukan sa’i, karena harus berjalan dari Safa ke Marwah sebanyak 7 kali dengan jarak yang jauh, di mana membutuhkan kekuatan fisik serta hati ikhlas karena Allah sambil terus melafalkan kalimat talbiyah,” ungkapnya.

Momen yang juga sangat berkesan saat masuk ke Masjid Nabawi ke area Raudhah. Antusias jamaah untuk masuk kesana luar biasa, sampai antri dan berdesakan.

“Dibutuhkan kesabaran untuk bisa masuk ke area yang ada makam Rasullullah Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umar bin Khatab tersebut. Saya sangat terharu karena merasa diberikan kemudahaan untuk dapat melaksanakan salat di Raudhah,” jelas Rakhmat.

Hal senada juga diungkapkan Jaja, Deputy Manager Risk Management JNE Cirebon yang turut menjadi jamaah umrah tahun ini.

Jaja mengaku bangga dan terharu bisa menjadi tamu Allah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *