AFGHANISTAN — Sebuah kisah mengerikan diceritakan seorang hakim wanita Afghanistan yang kini berada di Eropa, tentang bagaimana ia diburu oleh pria yang pernah dipenjara dan kini dibebaskan oleh pejuang Taliban setelah mengambil kendali pemerintah.
“Empat atau lima anggota Taliban datang dan bertanya kepada orang-orang di rumah saya: ‘Di mana hakim wanita ini?’ Ini adalah orang-orang yang saya masukkan ke penjara,” kata hakim yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu kepada Reuters dalam sebuah wawancara dari lokasi yang dirahasiakan.
Setelah menggulingkan Kabul dan mengklaim kemenangan, kelompok Taliban membebaskan banyak tahanan di seluruh negeri. “Ini benar-benar membahayakan nyawa hakim perempuan,” kata hakim Afghanistan tersebut.
Dia mengatakan yang menjadi kekhawatirannya saat ini adalah keselamatan keluarganya yang masih berada di Afghanistan. “Pesan mereka adalah ketakutan dan teror total. Mereka memberi tahu saya jika mereka tidak diselamatkan, hidup mereka dalam bahaya langsung,” ujarnya.
Dia melarikan diri dengan bantuan sekelompok sukarelawan hak asasi manusia dan rekan asing di International Association of Women Judges (IAWJ). “Selain hakim, ada sekitar seribu perempuan pembela hak asasi manusia lainnya yang juga bisa menjadi sasaran Taliban,” kata Horia Mosadiq, seorang aktivis hak asasi manusia Afghanistan.
“Tahanan yang dibebaskan menelepon dengan ancaman pembunuhan kepada hakim wanita, jaksa wanita dan petugas polisi wanita, mengatakan ‘kami akan mengejar Anda’,” katanya.
Menteri Kehakiman Inggris Robert Buckland mengatakan pekan lalu London telah mengevakuasi sembilan hakim wanita dan berusaha untuk memberikan jalan yang aman bagi lebih banyak orang-orang yang sangat rentan.