Pangan Menipis, Perang Roti Sudah Dimulai

Ilustrasi: Petani gandum.-
Ilustrasi: Petani gandum.-Pixabay/@aamiraimer -Disway.id

ROMA — Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengklaim, karena blokade yang dilakukan terhadap serealia Ukraina, maka perang dunia roti pun dimulai, dan kemungkinan pecahnya perang di Afrika semakin menguat.

Luigi Di Maio percaya bahwa perang dunia roti sudah dimulai dipicu blokade serealia Ukraina, dan negara-negara yang berisiko akan terputus akses ke serealia, artinya kemungkinan pecah perang baru di Afrika.

Bacaan Lainnya

Luigi Di Maio juga memperingatkan krisis roti di dunia akan diikuti bahan pokok makanan lainnya sehingga stabilitas harga makin tidak sehat. “Kita harus mengakhiri perang dunia roti yang tengah berlangsung saat ini, karena terbuka kemungkinan instabilitas di Afrika. Penyebaran kelompok-kelompok teroris dapat dipicu oleh krisis serealia saat ini,” paparnya seperti dilansir Disway.id dari Pars Today.

Pada saat yang sama, dia menekankan pentingnya mengakhiri perang di Ukraina. Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin harus segera mencapai perdamaian.

Kesepakatan juga, imbuhnya, harus meliputi kesepakatan terkait serealia dan gencatan senjata yang membuka kesempatan pada kita untuk mengevakuasi warga sipil, perempuan, dan anak-anak di timur Ukraina.

“Apa yang harus kita lakukan adalah memastikan Rusia tidak menghalangi ekspor gandum dari pelabuhan Ukraina, karena sekarang kita berhadapan dengan bahaya pecahnya perang di Afrika,” paparnya.

Sebelumnya Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, Barat hanya harus mengakui bahwa mereka penyebab krisis pangan di dunia, karena telah memicu berbagai permasalahan yang mengakibatkan tersendatnya pasokan serealia dari Ukraina.

“Barat harus mencabut keputusan-keputusan ilegal terhadap Rusia, dan mencegah pembatasan pada perusahaan-perusahaan penyewa kapal, pengekspor serealia dan yang lainnya, sehingga pasokan dapat dimulai kembali,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *