Militer China Rilis Video Latihan Penguasaan Pantai di Selat Taiwan

Tangkapan layar, psukan China sedang berlatih/Net

JAKARTA — Di tengah panasnya situasi antara Beijing dan Taipei dalam beberapa waktu terakhir, muncul sebuah video pasukan militer China sedang menggelar latihan yang tampaknya dilakukan baru-baru ini di seberang selat Taiwan.

Video yang beredar Senin (11/10) itu dirilis di akun Weibo milik Harian Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), menunjukkan tentara dalam beberapa gelombang berlatih menguasai pantai.

Bacaan Lainnya

Reuters yang mengutip surat kabar resmi People’s Liberation Army Daily, melaporkan, nampak dalam video tersebut para tentara menyerbu pantai dengan menggunakan perahu kecil, menerobos kawat berduri dan rintangan lainnya, menggali parit di gundukan pasir, dan berlatih bertarung melalui hutan.

PLA dalam keterangannya mengatakan bahwa latihan itu dilakukan di sebuah jangkauan di provinsi Fujian, bagian terdekat dari daratan China ke Taiwan.

Jelas video itu bukan dari Senin, karena menunjukkan langit yang cerah dan laut yang tenang, sementara daerah itu saat ini dipengaruhi oleh angin dan hujan dari badai tropis Kompasu, yang melewati selatan pulau.

Fujian hanya berjarak 180 kilometer di seberang laut dari Taiwan, sebuah pulau yang dianggap China sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, tetapi telah diperintah oleh kaum nasionalis yang mundur ke wilayah itu setelah kalah dalam perang saudara melawan Komunis pada 1949.

Pada hari Minggu, Taiwan mengadakan parade militer dalam perayaan Hari Nasional, memamerkan kendaraan lapis baja, jet tempur dan rudal. Presiden Tsai Ing-wen juga memberikan pidato dalam acara tersebut, yang kemudian berujung pada kecaman dari Tiongkok.

“Tidak ada yang bisa memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kita,” katanya Tsai dalam pidatonya.

“Semakin banyak yang kami capai, semakin besar tekanan yang kami hadapi dari China,” kata Tsai, seraya menambahkan bahwa pulau itu tidak akan bertindak gegabah, tetapi “sama sekali tidak boleh ada ilusi bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan.”

Pernyataannya muncul membalas pidato Presiden China Xi Jinping sehari sebelumnya, di mana ia bersumpah alan melakukan penyatuan kembali China dan Taiwan dengan damai.

“Tugas sejarah penyatuan kembali tanah air harus dipenuhi, dan pasti akan dipenuhi,” kata Xi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *