JAKARTA – Virus Korona bisa menular di dalam ruangan lewat udara melalui aerosol. Berdasar itu, ketika di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk, diyakini penularan antara orang ke orang akan cepat terjadi. Apalagi jika tidak memakai masker atau memakai masker tidak sebagaimana mestinya.
Para ahli menyebut transmisi droplet biasanya berdiameter lebih dari 5 mikrometer. Tetesan yang lebih besar dari ini biasanya menempuh jarak terbatas dari tubuh sebelum jatuh dan menetap di permukaan apa pun.
Dalam konteks Covid-19, jika seseorang berada dalam jarak satu meter dari orang yang terinfeksi, dan yang terinfeksi mulai berbicara, batuk, atau bersin, orang lain tersebut dapat menghirup tetesan tersebut dan berisiko terkena infeksi juga. Oleh karena itu penting untuk menentukan jarak minimal 1 meter dan penggunaan masker.
Cara penularan kedua adalah kontak dengan permukaan tempat tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi beristirahat. Permukaan ini, disebut fomites, menularkan penyakit setelah orang yang menyentuhnya kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya. Maka penting untuk mencuci tangan pakai sabun.
Dilansir dari Science Times, Jumat (1/1), WHO mengakui pada Oktober bahwa penularan aerosol dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Sebagai media transmisi, aerosol jauh lebih kecil dibandingkan dengan tetesan pernapasan yang lebih besar.
WHO menjelaskan bahwa penularan aerosol dapat terjadi di tempat tertentu, khususnya di dalam ruangan, penuh ramai, dan lokasi yang tidak berventilasi memadai. Di antara studi terbaru yang menunjukkan transmisi aerosol Covid-19 pada studi November 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Environment International, mengungkap partikel dalam skala tetesan pernapasan umumnya didefinisikan lebih besar dari 5 mikrometer.
Hal ini menjadi ancaman karena jika partikel aerosol juga mengandung jejak vektor yang terinfeksi dari seseorang dengan Covid-19, maka risiko diserap oleh orang lain lebih besar. Sebuah artikel dari Medium menampilkan ukuran aerosol dan tetesan pernapasan dalam perspektif.
Rangkaian lingkaran konsentris dimulai dengan lingkaran berdiameter 1mm yang diperbesar, kira-kira setara dengan ukuran kepala peniti atau kutu. Bahkan lebih kecil lagi, dengan 500 mikrometer (amuba), 300 mikrometer (dustmite), hingga diameter 0,1 mikrometer partikel SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Ini berarti bahwa ukuran partikel SARS-CoV-2 adalah sekitar sepersepuluh dari rata-rata partikel aerosol.
Aerosol bersifat seperti asap, debu, atau kabut. Atau bahkan jauh lebih kecil. Aerosol dapat bertahan di udara lebih lama dan menempuh jarak yang lebih jauh. Maka penting untuk selalu memakai masker dengan benar. (mar)