Turis Sukabumi Pilih Cancel Gara-gara Tarif Masuk Candi Borobudur Bakal Naik Rp750.000

Candi Borobudur
Ilustrasi Candi Borobudur

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Wisatawan Sukabumi yang akan berlibur ke objek wisata Candi Borobudur mulai pikir-pikir. Sebab muncul rencana kenaikan harga tiket masuk ke Candi Borobudur menjadi Rp750.000 per orang. Kenaikan tersebut berdasarkan kebijakan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marve) Luhut Binsar Pandjaitan.

Kebijakan tersebut mendapatkan respons negatif dari pelaku usaha travel wisata dan wisatawan. Owner HIC Travel Arif Abdillah Setiawan mengungkapkan, kebijakan HTM Candi Borobudur tersebut cukup memberikan dampak. Hampir semua konsumen yang notabene calon wisatawan Candi Borobudur terpaksa memilih cancel.

Bacaan Lainnya

“Jadi, kunjungan wisata ke Candi Borobudur itu masuk dalam paket tour ke Jogja. Untuk paket group, kami menyediakan akomodasi pulang pergi, hotel, makan, termasuk tiket wisata ke Candi Borobudur. Nah dengan kebijakan ini, terpaksa item ke Candi Borobudur di-cancel. Karena jelas tidak masuk budget,” kata pria yang akrab disapa Abe kepada Radar Sukabumi, Senin (6/6).

Abe menjelaskan, jika dipaksakan maka sudah pasti akan menimbulkan kerugian bagi pengusaha travel. Abe pun menilai, kebijakan tersebut jika dilihat dari kacamata pariwisata bukanlah kebijakan yang bijak. Sebab di tengah menggeliatnya animo wisata dan fase pemulihan ekonomi, HTM Candi Borobudur Rp750.000 dianggap antiklimaks.

“Memang Borobudur itu warisan dunia. Tapi kita lihat, apa sih yang ditawarkan oleh Candi Borobudur? Dengan fasilitas yang ada, tidak sebanding dengan harga tiket yang naik ini. Pada akhirnya yang ramai adalah VW (Volkswagen, red) di desa-desa wisata sekitar Borobudur,” ujar Abe.

Abe juga mengungkapkan, ada empat armada bus dengan tujuan wisata Jogja yang terjadwal pada Juni ini. Disebutkan sekira 230 orang turis asal Sukabumi akan melancong ke Jogja dengan item objek wisatanya mengunjungi Candi Borobudur. Dengan adanya kebijakan HTM Rp750.000, seluruh calon wisatawan tersebut terpaksa memilih cancel atau tidak jadi mengunjungi Candi Borobudur.

“Memang tiket reguler yang Rp50.000 masih ada. Tapi itu kan cuma dari luar. Sementara konsumen kami, wisatawan, maunya bisa masuk. Jadi daripada ke Borobudur tapi gak bisa masuk ke dalam, lebih baik cancel aja. Jadinya kami terpaksa atur ulang rundown trip. Ya, gambling sih jadinya,” ungkap Abe.

“Tapi saya berharap, agar nanti-nantinya pemerintah dapat benar-benar bijak dalam mempertimbangkan kebijakan. Terutama yang berkaitan dengan tarif atau harga. Karena bagi kami, pelaku usaha travel sangat berimbas,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sukabumi Rizal Bahtiar Alhasani menjelaskan, kebijakan HTM Rp750.000 adalah hal yang wajar-wajar saja. Sebab dengan tarif tersebut, turis akan mendapatkan pelayanan yang sangat prima.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *