SUKABUMI – Bupati Sukabumi Marwan Hamami akhirnya angkat bicara terkait banyaknya tawuran antar pelajar di Kabupaten Sukabumi belakangan ini. Persoalan kekerasan yang melibatkan pelajar hingga mengakibatkan salah satu siswa SMK mengalami luka sabetan senjata tajam (sajam), menurutnya itu dikembalikan lagi kepada peran orangtua.
“Balik lagi, peran kita di masyarakat, orangtua dan lingkungan. Jadi bupati mengeluarkan surat edaran atau apapun, jika tidak digubris percuma. Tetapi dengan bantuan masyarakat, itu akan lebih mudah,” ujar usai menggelar sidang Paripurna bersama DPRD Kabupaten Sukabumi, di ruang pertemuan DPRD Jalan Perkantoran Jajaway Palabuhanratu, Selasa (28/09).
Lanjut Marwan, terutama menginformasikan secepatnya kepada pihak berwajib kejadian-kejadian yang ada di wilayah masing-masing. Termasuk jika ada indikasi kepada arah tawuran antar pelajar.
“Jika ada persoalan-persoalan di lapangan, maka segera mungkin melaporkan kepada yang berwajib. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan atau kejadian serupa,” tegas Marwan.
Di sisi lain, Marwan menilai penerapan level dalam PPKM semua pihak tidak boleh lengah. Karena yang biasa tidak bisa bergerak, sekarang leluasa bergerak sehingga ada emosi-emosi.
Marwan mencontohkan pergerakan bentrok antar ormas di Sumedang bisa sampai ke Sukabumi. “Jadi Insya Allah kalau masyarakat semua membantu kondisi keamanan, maupun kesehatan, maka semua akan kondusif. Level ini hanya menjadi warning isyarat saja,” tandasnya.
