Tampil Olimpiade Tokyo 2020, Ini Profil Lengkap 28 Atlet Indonesia

Olimpiade
Tim bulu tangkis Indonesia berfoto jelang keberangkatan ke Jepang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: Twitter/@INABadminton)

Diananda Choirunisa

Bacaan Lainnya

Dianada Choirunisa masih berusia 20 tahun ketika turun jadi atlet panahan Indonesia dalam SEA Games 2017. Gadis ini menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Airlangga, Jawa Timur. Gadis ini merupakan anak asli Surabaya. Sebelum berlaga di SEA Games 2017, Dianada pernah berkompetisi di World Archery Championship, Kopenhagen, Denmark pada tahun 2015 lalu. Karena dedikasinya pada dunia panahan, Diananda turut mengajar di Srikandi Archery School, Surabaya sejak tahun 2004.

Diananda kemudian meraih medali emas di PON Jawa Barat pada tahun 2016 tahun sebagai wakil dari Jawa Timur. Dalam SEA Games 2017, Dianada berhasil menyumbangkan dua emas dari kategori individu dan mixed recurve. Pada tahun 2021 ini, Dianada masuk menjadi tim nasional panahan di Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai satu – satunya atlet wanita di cabang olahraga panahan, Diananda Choirunisa optimistis dapat meraih medali pada Olimpiade Tokyo 2020.

D. Menembak

Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba

Vidya Rafika Toyyiba lahir 27 Mei 2001 adalah seorang penembak muda senapan angin Indonesia yang berhasil meraih dua medali emas pada SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina. Atlet muda yang menekuni menembak sejak kelas tiga SD ini memang menjadi andalan Indonesia di SEA Games 2019. Mengingat cabang olahraga ini sering terganjal rival terutama dari atlet-atlet Singapura, Vietnam, bahkan Filipina.

Vidya juga akan mewakili Indonesia di cabang olahraga menembak dalam Olimpiade Tokyo 2020. Dia telah mengukir sejarah sebagai atlek menembak pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 melalui babak kualifikasi. Dia meraih tiket ke Tokyo pada Kejuaraan Menembak Asia di Qatar 2019.

E. Rowing

Mutiara Rahma Putri

Mutiara Rahma Putri lahir di Jambi, 7 Juli 2004 adalah seorang atlet dayung Indonesia. Dia meraih medali emas cabang olahraga dayung rowing kelas W1X (Women Single Scull) di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XV tahun 2019 di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat.

Kemudian pada ajang SEA Games 2019 yang diadakan di Filipina, dia berhasil meraih perunggu cabang olahraga rowing kelas ringan satu pedayung. Mutiara akan berpartisipasi untuk pertama kalinya di Olimpiade Tokyo 2020 pada cabang olahraga rowing yang turun di nomor lightweight women double sculls (LWX2) atau dayung kelas ringan ganda bersama Melani Putri.

Melani Putri

Melani Putri adalah atlet rowing asal Indonesia yang akan bertanding di Olimpiade Jepang 2020. Seperti diketahui, pada kualifikasi Olimpiade Rowing Zona Asia di Jepang, Mutiara Rahma Puti dan Melani Putri finish di posisi keempat dengan catatan waktu 7 menit 35,71 detik.

Tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi finis tercepat dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik. Mereka disusul pasangan Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (7 menit 17,34 detik) dan Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dari Iran (7 menit 23,86 detik). Melani Putri juga merupakan mahasiswa aktif yang berprestasi dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).

F. Surfing

Rio Waida (Man Shortboard)

Sosok peselancar asal Bali ini sering menaklukkan berbagai kejuaraan di usianya yang terbilang masih muda (21 tahun). Figurnya mulai mencuat ketika berhasil menempati posisi keempat ajang First Leg Billabong Grommet Attack di tahun 2015 silam.

Sejak saat itu, karirnya di dunia selancar melonjak dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Mulai dari juara Quicksilver Young Guns Surf 2016, hingga berhasil membantai Gabriel Medina selaku juara dunia dua kali pada kompetisi World Surf League (WSL) 2019. Atlet kelahiran 25 Januari 2000 ini juga sempat menyumbang medali perak di perhelatan SEA Games 2019, dan saat ini berhasil lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

I Ketut Agus Aditya Putra (Alternate Athlete)

Ketut Agus dinyatakan menjadi atlet ‘alternate’ yang akan tampil di multi event empat tahunan, Olimpiade Tokyo 2020. Atlet asal Bali ini lahir pada tanggal 3 Agustus 2001 dan mulai belajar berselancar pada usia tujuh tahun di bawah bimbingan ayahnya. Tiga tahun setelahnya, Ketut Agus memutuskan untuk bergabung dalam tim Rip Curl.

Salah satu pencapaian terbaiknya adalah menjuarai seri kualifikasi World Surf League Nias Pro 2018, ketika ia berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *