Tampil Olimpiade Tokyo 2020, Ini Profil Lengkap 28 Atlet Indonesia

Olimpiade
Tim bulu tangkis Indonesia berfoto jelang keberangkatan ke Jepang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: Twitter/@INABadminton)

G. Angkat Besi

Bacaan Lainnya

Eko Yuli Irawan (61Kg Putra)

Pria kelahiran Lampung, 24 Juli 1989 mulai menapakkan kaki di dunia angkat besi ketika masuk ke klub saat masih berusia 11 tahun. Kisahnya berawal saat dia melihat sekelompok orang berlatih angkat besi dan tertarik untuk mencobanya, hingga pelatih klub tersebut merekrutnya. Dalam kancah nasional maupun internasional, Eko sering menoreh prestasi seperti salah satunya meraih medali perak di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro kelas 62 kilogram, dengan total angkatan 312 kilogram.

Tidak lupa medali emas, dua pernah mengharumkan nama bangsa di kejuaraan dunia junior 2007 di Praha, Republik Ceko dan terpilih sebagai lifter terbaik. Selama merintis karirnya, Eko menjadi atlet Indonesia pertama yang sukses meraih tiga medali dari tiga kali keikutsertaannya di Olimpiade. Sekarang, atlet ini sedang mempersiapkan diri menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

Deni (67 kg Putra)

Deni merupakan atlet angkat besi Indonesia dengan prestasi cemerlang, yang lahir di Bogor pada tanggal 26 Juli 1989. Dia mulai menyentuh angkat besi sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu pencapaian istimewanya yaitu ketika memperoleh medali emas di SEA Games 2019 kelas 67 kilogram, total angkatan 315 kg.

Kala itu dia berhasil menyingkirkan lawannya asal Vietnam dan Filipina. Di luar SEA Games, Deni juga sukses menggapai medali emas dalam laga olahraga 2011 Summer Universiade. Kini dia menjadi salah satu dari 5 lifter yang lolos kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Rahmat Erwin Abdullah (73 kg Putra)

Laki-laki asal Makassar yang lahir pada tanggal 13 Oktober 2000 ini sebelumnya tidak berkutat di bidang angkat besi, melainkan sempat ingin menempuh jejak karier sebagai petinju. Rahmat dikelilingi oleh keluarga yang menekuni dunia angkat besi, seperti ayahnya yang menjadi pelatih timnas dan mantan lifter, dan juga ibundanya.

Di usia 19 tahun, Rahmat pernah menyumbang medali emas di SEA Games 2019 kelas 73 kg, dengan total angkatan 322 kg. Prestasi itu tercatat menjadi debutnya di ajang olahraga se-Asia Tenggara. Bersama empat atlet lainnya, saat ini dia sedang berlatih untuk menempuh Olimpiade Tokyo 2020.

Windy Cantika (49 kg Putri)

Terinspirasi dari jejak sang Ibu (Siti Aisah) yang menjadi mantan atlet di bidang angkat besi, perempuan kelahiran 11 Juni 2002 ini tampil gemilang dalam berbagai kejuaraan cabor ini. Atlet asal Bandung ini telah bergabung di klub angkat besi dari usia belia, tepatnya di bangku kelas 5 SD. Windy pernah mencatat prestasi medali emas di SEA Games 2019, yang mewakili Indonesia di kelas 49 kg.

Tak hanya itu, dia juga sekaligus menembus hasil terbaik dunia Youth. Dalam kancah nasional, Windy pernah meraih 3 emas di Kejurnas PPLP 2018. Atlet yang dipandang sebagai penerus Sri Wahyuni karena sudah memecahkan rekor remaja dunia dua kali dalam setahun (di Thailand dan Filipina), berhasil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Nurul Akmal (+87 kg Putri)

Perempuan kelahiran 12 Februari 1993 asal Aceh ini merupakan atlet cabor angkat besi yang tampil di kelas +87 kg. Baru-baru saja Nurul berhasil mengumpulkan 2106,0567 poin dalam daftar ranking yang dirilis International Weightlifting Federation (IWF) pada pertengahan Juni lalu.

Berbagai medali yang diraihnya selama berkarir yaitu medali perak dalam lomba +90 kg putri di Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2017 di Baku, emas di test event Asian Games 2018, hingga satu perak dan dua perunggu dalam lomba +87 kg putri di Qatar Cup 2019. Kini, nurul akan menjalani debutnya di Olimpiade Tokyo 2020 yang juga diminta sebagai pembawa bendera Indonesia bersama dengan peselancar Rio Waida di upacara pembukaan nantinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *