Tampil Olimpiade Tokyo 2020, Ini Profil Lengkap 28 Atlet Indonesia

Olimpiade
Tim bulu tangkis Indonesia berfoto jelang keberangkatan ke Jepang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: Twitter/@INABadminton)

JAKARTA — Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, pada Olimpiade Tokyo 2020 Indonesia tidak ketinggalan untuk mengirimkan atletnya untuk berlaga di ajang bergensi tersebut. Berikut daftar atlet Indonesia yang akan bertarung mengharumkan nama bangsa di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

A. Bulu Tangkis

Bacaan Lainnya

 Anthony Sinisuka Ginting

lahir di Cimahi, 20 Oktober 1996. Sebelum bergabung dengan timnas bulu tangkis di bawah naungan PBSI, pria yang akrab disapa Ginting ini mengasah kemampuannya lewat klub SGS PLN Bandung. Berdasarkan informasi terbaru yang dirilis BWF per 13 Juli 2020, Ginting kini menempati urutan tujuh dunia dan ikut unjuk gigi dalam gelaran Olimpiade Tokyo tahun ini.

Jonatan Christie (Tunggal Putra)

Jojo memulai karier bulu tangkis dengan berlatih di bawah asuhan klub Tangkas Intiland Jakarta. Namanya mulai terkenal ketika ikut membintangi film ‘King’ di tahun 2009 lalu.

Pria kelahiran 15 September 1997 ini merupakan atlet tunggal putra yang berhasil meraih medali emas di Asian Games 2018. Sejak saat itu, namanya kian berkibar di kancah bulu tangkis dalam dan luar negeri. Kini, Jojo menempati ranking sebelas dunia dan akan berlaga di Olimpiade Tokyo mendatang.

Gregoria Mariska Tunjung (Tunggal Putri)

Gregoria merupakan atlet termuda Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis, yang melenggang ke event akbar Olimpiade Tokyo. Dia lahir di Wonogiri, 11 Agustus 1999 dan baru berusia 21 tahun. Di tahun 2017 lalu, Gregoria berhasil menyaabet juara dunia juniro dengan mengalahkan pemain China, Han Yue dengan tiga gim panjang.

Kiprahnya terus melesat dan menjadikan dia sebagai tunggal putri terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Berada di posisi 15 dunia, Gregoria mantap dan yakin memberikan hasil terbaik di Olimpiade Tokyo.

Greysia Polii (Ganda Putri)

Greysia sudah malang melintang di dunia bulu tangkis sejak usianya masih menginjak belasan tahun. Bersama dengan Apriyani Rahayu, dia mantap bercokol di peringkat empat dunia pada sektor ganda putri.

Wanita yang lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987 ini pernah berada di peringkat dua dunia bersama Nitya Krishinda, di tahun 2016. Namun, sayangnya Nitya harus gantung raket akibat menderitaa cedera parah di bagian kakinya. Kini, Greysia kembali berada di puncak kariernya saat berpasangan dengan Apriyani. Keduanya diharapkan mampu mendulang medali bagi kontingen tanah air.

Apriyani Rahayu (Ganda Putri)

Perempuan kelahiran Konawe, 29 April 1998 ini menempa kemampuan kemahiran bulu tangkisnya bersama klub Jaya Raya Jakarta, yang sudah banyak mencetak atlet nasional berperestasi. Sebelum dipasangkan dengan Greysia Polii, dia terlebih dahulu bermain bersama Rosyita Eka Putri, Rinov Rivaldy, Fachriza Abimanyu, dan Jauza Fadhila Sugiarto.

Beberapa prestasi gemilang yang pernah dia torehkan adalah peraih medali perunggu Asian Games 2018, medali emas Sea Games 2019 dan masih banyak turnamen BWF lainnya.

Kevin Sanjaya Sukamuljo (Ganda Putra)

Kevin Sanjaya termasuk dalam pemain bulu tangkis nyentrik di Indonesia, bahkan dunia. Terkadang, pria kelahiran Banyuwangi, 2 Agustus 1996 ini melakukan selebrasi yang menjengkalkan bagi lawan, ketika berhasil menctak poin.

Bersama dengan Marcus Fenaldi Gideon, Kevin kerap menjadi langganan juara di berbagai turnamen bergengsi. Seperti All England 2017 dan 2018 hingga mendulang medali emas Asian Games 2018 setelah berhasil menggulung rekannya sendiri, Fajar Alvian/Rian Hardiyanto. Kini, pasangan ganda putra yang dijuluki ‘the Minions’ itu berada di posisi satu dunia. Karenanya, Kevin dan Marcus menjadi tumpuan negeri ini untuk melanjutkan tradisi juara di Olimpiade.

Marcus Fernaldi Gideon (Ganda Putra)

Pemain yang lahir di Jakarta, 30 tahun silam ini sudah mencintai olahraga bulu tangkis sejak usianya masih sangat belia. Ketika menjadi pemain nasional dan belatih di Pelatnas Cipayung, Marcus mulai dipasangkan oleh Kevin Sanjaya pada tahun 2015.

Mulai saat itu, prestasinya kian melesat dan menjadi pasangan ganda putra yang ditakuti para lawannya. Berbeda dengan Kevin yang nyentrik, Marcus lebih tenang dalam mengatur permainannya. Namun, pukulannya sangat mematikan dengan strategi bermain yang ciamilk.

Mohammad Ahsan (Ganda Putra)

Jika Marcus dan Kevin dijuluki ‘the Minions’, maka pasangan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan familiar dengan sebutan ‘the Daddies’. Hal tersebut karena keduanya sudah menjadi ayah. Putra dari pasangan Tumin Atmadi dan Siti Rohanah ini rupanya sudah bermimpi menjadi atlet bulu tangkis sejak dia kecil. Cita-citanya itu lantas menjadi kenyataan, dan kini ia dikenal sebagai pemain terbaik Indonesia.

Pemain kelahiran Palembang, 9 Juli 1987 ini mulai bermain di nomor ganda putra bersama dengan Bona Septano. Baru kemudian dipasangkan dengan Hendra Setiawan pada Oktober 2012. Bersama Hendra, dia sudah menelurkan banyak prestasi. Di antaranya adalah juara Asian Games 2014 di Korea dan juara All England di tahun 2019. Data yang dikeluarkan BWF pada 13 Juli 2021, Ahsan dan Hendra bercokol di peringkat sembilan dunia.

Hendra Setiawan (Ganda Putra)

Hendra sangat dikenal penggemar bulutangkis Indonesia, bahkan dunia setelah berhasil mempertahankan tradisi juara di Olimpiade Beijing 2008 bersama almarhum Markis Kido. Ketika itu, keduanya mengalahkan pasangan tuan rumah Chai Yun/Fu Haifeng melalui rubber game. Dirinya menjadi pemain kawakan yang ikut berlaga dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Lahir di Pemalang, 25 Agustus 1984, Hendra memulai sepak terjangnya bersama timnas pada 2007. Kini, ayah tiga orang anak ini sangat berusaha menjaga fokus dan semangatnya dalam berjuang di Olimpiade.

Praveen Jordan (Ganda Campuran)

Lahir di Bontang, 26 April 1993, pemain yang biasa disapa Ucok ini mulai diboyong ke Pelatnas Cipayung dan memperkuat timnas bulu tangkis Indonesia pada 2014. Bersama dengan Melati Daeva, Ucok meraih masa keemasannya sebagai pemain bulu tangkis dengan menduduki peringkat empat dunia. Namun, sebelum dipasangkan dengan Melati, dia terlebih dahulu bermain dengan Debby Susanto dan banyak meraih penghargaan.

Beberapa di antaranya adalah juara All England 2016, juara Korea Terbuka 2017 dan meraih medali emas Sea Games 2015. Sementara itu, bersama Melati dia sukses menjuarai All England 2020.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *