Sukabumi Utara Terbanyak Soal HIV AIDS

Pengelola Program Penanggulangan Penyakit HIV AIDS dan IMS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Didi Sukmadi saat diwawancari Radar Sukabumi. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI – Kasus Human Immunodeficiency Virus Acquired Immunodeficiency Syndrome atau HIV AIDS di Kabupaten Sukabumi mengalami tren peningkatan.

Berdasarkan data yang tercatat di Kabupaten Sukabumi, terhitung sejak awal Januari 2020 sampai November 2020 terdapat 103 warga Kabupaten Sukabumi yang terkonfirmasi positif HIV. Jumlah tersebut, tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai kurang dari 100 kasus.

Bacaan Lainnya

“Iya, memang secara tren jumlah kasus HIV pada tahun ini mengalami peningkatan. Lantaran, jumlah kasus pada tahun ini berjumlah 103 kasus. Sementara, sepanjang 2019 jumlah kasusnya kurang dari 100 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid melalui Pengelola Program Penanggulangan Penyakit HIV AIDS dan IMS pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Didi Sukmadi kepada Radar Sukabumi, Kamis (17/12).

Dari jumlah 103 kasus ini, sambung Didi, terdiri dari jumlah kasus pada Januari 6 kasus, Februari 15 kasus, Maret 11, April 5 kasus, Mei 10 kasus, Juni 8 kasus, Juli 16 kasus, Agustus 7 kasus, September 9 kasus, Oktober 9 kasus dan November 7 kasus. “Sementara, data HIV berdasarkan klarifikasi usia dan jenis kelamin paling banyak ditemukan diusia 25 sampai 49 tahun dengan jenis kelamin laki-laki,” paparnya.

Menurutnya, penyebab tertinggi kasus HIV di Kabupaten Sukabumi pada tahun ini, karena prilaku seks tidak aman atau seks beresiko dan itu terpilah dari sisi polulasinya, baik itu ibu hamil maupun Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau waria. “Namun, paling banyak kasus HIV pada tahun ini, telah menyasar pada LSL,” bebernya.

Dari 47 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi itu, yang menjadi zona merah atau paling banyak ditemukan kasus HIV berada di wilayah Sukabumi Utara, khususnya daerah yang padat penduduk dan mobilitasnya tinggi. “Seperti Kecamatan Cibadak, Cicurug, Cisaat dan Kecamatan Sukalarang,” imbuhnya.

Untuk menekan tingginya kasus HIV di Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah bekerjasama dengan seluruh stakehoalder. Diantaranya, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi dan lembaga lainnya, untuk melakukan screening tehadap iibu hamil dan penderita TB yang sudah dilakukan secara serentak di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Sukabumi. “Ini dilakukan sesuai dengan acuan Permenkes, terutama dalam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang kesehatan,” ujarnya.

Pihaknya menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, agar tidak takut untuk melakukan tes HIV, terutama bagi populasi yang beresiko. “Diantaranya pada ibu hamil dan penderita TB dan populasi lainnya. Seperti LSL, waria dan pengguna narkoba yang menggunakan media jarum suntik hingga kepada lelaki beresiko,” pungkasnya. (Den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *