Sukabumi Diterjang Bencana, 14 Kecamatan Dikepung Banjir

CIBITUNG – Dihari jadi Kabupaten Sukabumi ke-72, sejumlah bencana alam terjadi. Dimulai dari longsor, banjir dan juga angin kencang. Kemarin (01/10), banjir dan longsor terjadi menimpa 14 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Tidak ada korban jiwa, namun akibat persitiwa ini seluruh aktivitas masyarakat terganggu.

Informasi yang diterima Radar Sukabumi, 14 kecamatan yang dilanda longsor dan banjir itu ialah Kecamatan Cibitung, Tegalbuleud, Sagaranten, Kabandungan,Kalapanunggal, Kalibunder, Ciemas, Jampangkulon, Waluran, Cidadap, Simpenan, Cikembar, Curugkembardan Kecamatan Cidolog.

Bacaan Lainnya

Dari 14 kecamatan itu, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Cibitung. Di wilayah ini, ratusan rumah terendam banjir setinggi 1,5 meter akibat Sungai Cikaso meluap. Penyebabnya, hampir seharian wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

“Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam dermaga apung yang berada di pinggir Sungai Cikaso. Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa,” ujar Kasi Darurat BPBD Kabupaten Sukabumi, B.H. Eka Widiyaman kepada Radar Sukabumi.

Saat ini, lanjut Eka, petugas sudah berada di lokasi. Mereka membantu warga untuk melakukan evakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman dan mendirikan tenda darurat. Bantuan logistik sudah kepada warga yang terdampak banjir. “Kita akan mendirikan tenda darurat di lokasi, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

EVAKUASI: TNI dari Koramil Tegalbuleud bersama anggota BPBD Kabupaten Sukabumi mengevakuasi warga menggunakan perahu karet

Karena kemungkinan bencana bisa kembali terjadi, warga masih bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan. Kalau bantuan logistik, sudah kami distribusikan,” pungkasnya. Sementara itu, Danramil Tegalbuleud, Kapten Infanteri Kusmana menambahkan, pihaknya saat ini telah mendatangi rumah warga dan memberikan himbauan kepada warga yang rumahnya dekat dengan sungai supaya mengungsi di tempat yang lebih aman.

Pasalnya, khawatir hujan akan kembali turun dan air akan kembali meluap. “Sebagian warga sudah kami sebrangkan dengan menggunakan perahu karet. Kami sudah menghimbau kepada warga untuk sementara tinggal di rumah saudaranya yang lebih aman,” singkatnya. (Cr10/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *