Pupuk Selangit, Petani Menjerit

SUKABUMI— Nasib malang para petani di Sukabumi belum juga membaik, terbukti beberapa petani yang berada di kecamatan yang mengeluhkan harga pupuk yang melambung tinggi, tak hanya itu harga gabah pun ikut terjun bebas.

Elih (45) seorang petani warga Kampung Tanjakanlengka, Rt (4/4) Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar mengatakan, tanaman padi saat ini sejatinya masih menjadi harapan besar sebagai sumber pendapatan warga Desa Parakanlima.

Bacaan Lainnya

Namun, saat ini pendapatannya semakin menurun, akibat tingginya biaya produksi. Salah satunya, melonjaknya harga pupuk jenis Phonska.

“Kami masih bergantung dengan sawah, tanam padi, karena cuma itu yang bisa digarap. Namun, kami terkendala dengan harga pupuk yang terus merangkak naik. Harga pupuk di musim sebelumnya hanya di kisaran Rp115ribu per karung dengan berat 50 Kg.

Namun, saat ini harganya naik menjadi Rp130 ribu,” jelas Elih kepada Radar Sukabumi, sambil memasukan padi hasil panen di ladangnya, kemarin (6/11).

Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir biaya penggarapan sawah hingga panen jauh meningkat. Jika satu hektar sawah biasanya hanya dibutuhkan Rp2,5 juta hingga Rp3 juta. Namun, kini uang yang dikeluarkan setidaknya Rp5 juta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *