WALURAN — 30 tahun lebih warga Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, menikmati jalan berlumpur. Padahal, jalan Cibinong merupakan salah satu akses vital warga. Bagaimana tidak, masyarakat setiap harinya harus susah payah melewati jalan sepanjang belasan kilo meter tersebut, hanya demi mendapat pelayanan baik pendidikan, ekonomi, kesehatan maupun keperluan lainya. Soalnya, itu merupakan satu-satunya akses yang bisa dilalui warga yang tergolong kondisi jalannya dirasa lebih baik.
Seorang warga Kampung Giri Asih, Desa Waluran Mandiri, Samsidin (43) mengatakan, jalan Cibinong ini selalu dimanfaatkan warga setiap harinya. Karena jalan tersebut untuk menghubungkan sejumlah perkampungan di wilayaj Desa Waluran Mandiri. Seperti Kampung Sinagar, Cisitu, Cikoja, Cidahu, Pasir Dalam, Babakan Tamiang, Perkebunan Sumber Agung dan Kampung Cilulumpang. “Total jalan rusak yang berbatu dan berlumpur ini, panjangnya ada sekitar 15 kilometer,” kata Samsidin kepada Radar Sukabumi pada Kamis (08/04/2021).
Masyarakat Desa Waluran Mandiri, khususnya yang tinggal di wilayah tersebut merasa dianak-tirikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, akses jalan yang melintasi pemukiman mereka sampai sekarang belum juga diperbaiki. Akibatnya, aktivitas sehar-hari pun terganggu. “Apabila musim kemarau, badan jalan sangat berdebu. Karena belum diaspal. Sementara, kalau musim hujan seperti ini badan jalan sangat licin dilalui,” bebernya.
Keluhan serupa dikatakan, Sutarman (44) warga Kampung Cikoja, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran menjelaskan, selain menghambat pertumbuhan ekonomi warga, sambung Bahum, akibat kerusakan jalan tersebut tidak sedikit para pengendara mengalami kecelakaan. Apalagi jika musim hujan berlangsung, dipastikan setiap harinya beberapa pengendara mengalami kecelakaan. “Hampir setiap hari, khususnya pengendara sepeda motor yang melintasi jalan ini mengalami kecelakaan akibat terpeleset melintasi jalan berlumpur,” jelasnya.
