SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin SH disaat Pandemi Covid 19 ini mengalami penurunan. Bahkan target pendapatan di APBD 2020 mengalami penurunan menjadi Rp 250 Miliar.
“Target kami awalnya Rp. 300 miliar, hasil rasionalisasi di APBD Perubahan 2020 ini berkurang menjadi Rp 250 Miliar,” ujar Wakil Direkrut Umum dan Keuangan RSUD Syamsudin SH, Yanyan Rustandi, Rabu (12/8).
Pengurangan target pendapatan tersebut lantaran jumlah kunjungan pasien yang dikenal rumah sakit Bunut mengalami pengurangan, baik itu pasien Rawat Jalan ataupun Rawat Inap.
“Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak sekali bagi kami yang merupaka leading sektor pelayanan kesehatan. Jumlah kunjungan pasien menurun,” katanya.
Dijelaskan Yanyan jumlah kunjungan pasien di rawat jalan sangat menurun drastis, biasanya itu perhari bisa mencapai 600-700 pasien. Tapi kondisi Pandemi , jumlah pasien rawat jalan hanya 250- 300 pasien perhari.
“Kondisi ini terjadi pada bulan April , Mei sampai Juni. Apalagi saat bulan ramadan lalu, sedikit sekali ,” ungkapnya.
Begitupun pasien rawat inap kata pria berkacamata ini Bed Occupancy Rate (BOR) atau rata-rata tingkat hunian turun sekitar 70 persen. Artinya jika biasanya itu pasien ada 100 orang, kini hanya 30 pasien.
Kondisi ini tentunya tentunya berpengaruh terhadap klaim BPJS Kesehatan, lantaran jumlah pengunjung berkurang.
“Biasanya sebulan itu sekian x rupiah, kini hanya 50 persen rupiah yang diklaim rumah sakit,” jelasnya.
Penurunan jumlah pasien ini lanjut Yanyan lantaran masyarakat merasa takut untuk berobat ke rumah sakit. Tak hanya itu, kebanyakan masyarakat memanfaatkan fasilitas lain seperti klinik.
“Ya kebanyakan masyarakat takut, ngapain kerumah sakit banyak virus, mereka memilih fasilitas lain, soalnya volume jumlah orang yang berkunjungnya sedikit,” terangnya.
Dirinya berharap dengan kondisi era new normal ini kunjungan pasien bisa kembali normal. Pendapatan Bunut bisa tercapai sesuai dengan target. (Bal/rs)
