Pemburu Nyaris Tewas Terjebak 3 Hari di Dalam Lobang 30 Meter di Simpenan Sukabumi

SELAMAT: Kondisi Ijang, sang pemburu yang ditemukan nyaris meregang nyawa usai terperosok di dalam lubang selama tiga hari di Kampung Pasawahan RT031/008, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan. FOTO: ISTIMEWA

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Bertahan hidup selama tiga hari di dalam lobang bukanlah perkara yang mudah. Ijang (38) merasakan hal tersebut. Bahkan, warga Kampung Sampalan Rt 017/005, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, nyaris meregang nyawa akibat terperosok ke dalam sebuah lobang sedalam 30 meter. Nasib baik, Ia ditemukan oleh warga setelah mampu bertahan selama tiga hari di dalam lobang tersebut.

Informasi diperoleh Radar Sukabumi, Ijang yang diketahui seorang pemburu tersebut ditemukan pada Kamis (20/05) sekitar pukul 09:00 WIB, oleh Maja warga Kampung Pasawahan RT031/008, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.

Bacaan Lainnya

“Ijang ditemukan selamat setelah beberapa warga mendengar teriakan Ijang. Ditemukan pada Kamis (20/5) sekitar jam 09.00 WIB, ditemukan seorang laki- laki yang masuk kedalam sebuah lobang berikut dengan barang yang dibawanya, berupa senapan angin, senter, dan tas kecil,” ujar Kapolres Sukabumi, AKBP M. Lukman Syarif dalam keterangannya.

Posisi lubang tempat ditemukannya Ijang, sambung Lukman, berada di kawasan perkebunan yang berlokasi di Blok Pasawahan Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.

“Lubang itu dalamnya sekitar 30 meter, saksi saat melintas mendengar ada suara teriakan minta tolong. Mendengar suara tersebut saksi langsung mencari asal suara tersebut dan setelah lama dicari akhirnya saksi menemukan asal suara tersebut dan ternyata suara tersebut terdengar dari dalam lubang tersebut,” papar Lukman.

Tidak lama setelah saksi meminta pertolongan, aparat kepolisian dari Polsek Simpenan mendatangi lokasi. Mereka kemudian mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya. “Dengan alat seadanya dibantu oleh warga lainnya akhirnya korban berhasil dievakuasi dan dinaikan keatas lobang. Setelah berada di atas lobang korban segera dibawa ke Pustu Cigaru guna mendapatkan pertolongan pertama selanjutnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” paparnya.

Sementara itu, Maja warga yang pertamakali mendengar teriakan korban dari dalam lobang mengaku, sudah mendengar teriakan korban sejak hari Rabu (19/5). Namun dirinya tidak yakin karena saat itu ada 6 warga lain bersamanya tidak mendengar.

“Telinga saya pada hari Rabu mendengar ada suara minta tolong, namun anehnya hanya saya yang mendengar padahal ada enam orang lain bersama saya saat itu. Besoknya, atau hari Kamis tiba-tiba perasaan saya ingin ke sini lagi,” aku Maja.

Maja juga mengaku berusaha untuk turun menggunakan peralatan seadanya, tetapi dua meter sampai ke dasar hidung dan paru-parunya mulai merasakan sesak. Sebab ada gas asam yang biasa ditemukan dalam lobang bekas galian.

“Dari situ saya menyuruh anak kecil ke pesawahan. Sambil laporan minta bantuan ke warga diusahakan genset sama blower kita tiup dulu karena enggak bisa diturunin. Alhamdulillah, sekitar setengah jam berdatangan orang banyak dan polisi sehingga Ijang bisa diselamatkan,” tandasnya. (cr1/t)

Pos terkait