Mengulik Wisata Situ Gunung Sukabumi, Terkenal di Zaman Belanda, Tenggelam di Zaman Jepang

: Kondisi wisata danau situ gunung
WISATA : Kondisi wisata danau situ gunung saat dikelola oleh Belanda. Terlihat ada Penginapan.

SUKABUMI — Siapa yang tidak kenal dengan wisata Situ Gunung yang berada di kaki gunung Gede Pangrango. Ya wisata tersebut ternyata sudah dikenal sejak zaman belanda tepatnya pada tahun 1888.

Dulu wilayah tersebut bukan merupakan wilayah Kadudampit, melainkan wilayah Cisaat yang pada masanya merupakan bagian dari wilayah Cimahi atau Distrik Cimahi. Disebutkan bahwa wisata tersebut masuk kepada kampung Cibunar

Bacaan Lainnya

Berdasarkan catatan, wisatawan mulai ramai pada tahun 1888 setelah belanda membuka jalur kereta dari Buitenzorg atau sekarang Bogor menuju ke Sukabumi. Kala itu, wisata sukabumi merupakan sebuah wisata yang ideal. Bahkan wisata Sukabumi bisa bersaing dengan wisata yang ada di Bogor dan Cianjur.

Sejak ibukota Residentie Preanger dipindahkan dari Cianjur ke Bandung pada tahun 1871, para planter di (afdeeling) Sukabumi tidak lagi berurusan ke kota Cianjur. Hal ini karena Controleur Sukabumi juga telah ditingkatkan menjadi Asisten Residen pada tahun 1871.

Pada masa inilah satu per satu keindahan alam Sukabumi terekspos ke luar, bahkan hingga tempat-tempat terpencil di wilayah yang lebih tinggi di lereng gunung Pangrango dimana Situ Gunung berada.

Kemudian pemerintah setempat membuat akses penting dengan membuka jalan kereta kuda untuk datang ke Situ Gunung. Namun, aksesnya hanya sampai kampung Cibunar dan kemudian satu jam berjalan kaki ke lokasi danau.

Kesan Pertama Wisatawan Belanda di Situ Gunung 

Berdasarkan catatan surat kabar Java-Bode nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie pada edisi tanggal 28, 29 dan 30 November 1888. Disana pelancong memberikan penjelasan dan kesan pertama datang ke Situ Gunung Sukabumi.

WISATA : Kondisi wisata danau situ gunung saat dikelola oleh Belanda. 
WISATA : Kondisi wisata danau situ gunung

Dalam tulisannya, wisatawan asal belanda ini terkesan karena kaya dengan flora di ketinggian empat ribu kaki. Terlihat pohon cemara di sana-sini, yang batangnya dibalut lumut dan juga banyak pohon pakis anggun.

Pos terkait