Mendikbud: Dana BOS Bisa Digunakan Untuk Tes Covid-19

Mendikbud, Nadiem Makarim.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan persiapan yang tengah dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pertama adalah akselerasi vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan sebagai salah satu prioritas pemerintah.

“Kemenkes mendorong agar di akhir Juni sampai Juli semua guru, dosen, dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi,” kata Nadiem Makarim, Sabtu (3/4).

Bacaan Lainnya

Dia mendorong pemda untuk ikut berperan aktif memprioritaskan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan di daerahnya. Persiapan selanjutnya untuk PTM terbatas yaitu fleksibilitas penuh atas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Mendikbud menerangkan, dana BOS bisa dialokasikan untuk melengkapi keperluan sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti masker, sabun cuci tangan, tes Covid-19 secara berkala, layanan antarjemput, dan berbagai kelengkapan penunjang lainnya.

Dia juga mengimbau sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap, agar segera memberikan opsi PTM terbatas. “Tidak perlu menanti sampai tahun ajaran baru dimulai,” ujarnya.
Kendati demikian, orang tua tetap berperan penting dan berhak memutuskan anaknya untuk melakukan PTM terbatas atau tidak.

“Yang tidak boleh dipaksa adalah orang tua, karena orang tua bebas memilih anaknya untuk ikut PTM terbatas atau tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah,” katanya.

Selain itu, Mendikbud juga menegaskan kembali bahwa PTM terbatas ini tidak sama dengan PTM saat sebelum masa pandemi.

Kali ini, secara teknis PTM terbatas dijalankan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat. Seperti menerapkan 50% kapasitas kelas atau maksimal 18 anak per kelas, menjaga jarak antartempat duduk siswa, tidak ada aktivitas yang menimbulkan kerumunan, dan penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan sekolah. Pemda juga memiliki hak menutup kembali sekolah bila infeksi Covid-19 daerah tersebut sedang mengalami peningkatan.

Hal ini juga berlaku saat pemda menemukan laporan kasus infeksi Covid-19 di lingkungan sekolah.

“Jadi harus tetap siaga. Jika terjadi infeksi di dalam lingkungan sekolah, sekolah diwajibkan untuk ditutup sementara,” katanya. (esy/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *