Membangun Budaya Disiplin Lewat Pramuka

SUKABUMI – Budaya disiplin bisa dibangun, dikuatkan dan dimajukan melalui pendidikan pramuka. Penguatan gerakan pramuka menjadi salah satu solusi memajukan budaya disiplin, bagi para pelajar SMP Islam Nurul Huda, Kabupaten Sukabumi.

Pembina Pramuka SMP Islam Nurul Huda, Juen Juaeni mengatakan, agar kedisiplinan makin melekat kepada siswa, dibentuklah pangkalan kepramukaan di sekolah yang terletak di Kampung Karadenan RT13/04, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

“Pramuka memiliki nilai-nilai, karakter dan kedisiplinan yang bisa membangun generasi muda hidup teratur. Itu semua yang kita tanamkan kepada para siswa di sini,”ujar Juen kepada Radar Sukabumi, Sabtu (13/10).
Gaya pembelajaran kepanduan di pangkalan kepramukaan di sekolah ini, terbilang sangat asyik. Sehingga, anak terbiasa disiplin, inovatif dan kreatif.

“Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di SMP Islam Nurul Huda,”tuturnya.
Untuk menjadi anggota, calon peserta harus mengikuti Training Centre (TC) terlebih dahulu. Jumat-Sabtu (12-13/10), pihaknya telah melangsungkan TC dan direkrut 70 anggota baru, terdiri dari SMP Islam Nurul Huda dan SMK Cimahi. Kedua sekolah itu bernaung di satu yayasan yang sama yakni Yayasan Islam Nurul Huda. TC yang terselenggara, untuk gugus depan putra 14.083 dan putri 14.084.

“Yang ikut TC kemarin totalnya 70 peserta, terdiri dari 50 peserta dari SMP Islam Nurul Huda dan 20 peserta dari SMK Cimahi,”ulasnya.

Selama TC berlangsung, berbagai kegiatan menarik dihadirkan seperti api unggun, halang rintang atau mencari jejak dan games menarik. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok diisi empat sampai sembilan orang.

Mereka harus mengunjungi lima pos yaitu pendidikan, agama, LKBB, kepramukaan dan games dalam mencari jejak. Untuk rutenya sendiri, memanfaatkan lokasi sekitar sekolah.

“Acara ini bertujuan untuk membentuk karakter para pelajar SMP Islam Nurul Huda dan seluruh pelajar di Yayasan Islam Nurul Huda ini,”terangnya.

Dengan beragam kegiatan tersebut, masih kata Juen, lahirlah jiwa kepramukaan seperti disiplin, kerja sama, gotongroyong, peduli sesama dan hal positif lain.

“Semua kegiatan kami kemas dengan menarik dan mengasyikkan, kreatif, inovatif serta kemandirian peserta terbentuk di sini. Mereka semakin kompak dalam berbagai bidang,”ulasnya.

Juen mencontohkan, anak yang biasanya tidur di rumah dalam kegiatan pramuka mereka tidur di tenda bersama-sama. Kemudian, anak yang biasanya tidak mandiri, dididik untuk menjadi lebih mandiri.

Ia berharap, seluruh peserta lebih cinta terhadap pramuka. “Pramuka sangat luar biasa sampai dijadikan program wajib ekstrakurikuler di sekolah,”imbuhnya.

Juen yakin, para pelajarnya menjadi orang yang bermanfaat di masyarakat. “Seperti simbol tunas kepala menggambarkan bahwa kelapa itu berguna sekali, tidak ada satu pun kelapa atau pohon yang tidak berguna, semuanya bermanfaat untuk kedepannya dan lebih disiplin,”tandasnya.

 

(pkl1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *