Marwan di Antara Birokrat dan Politisi

Dirinya tidak mau terlalu jauh memprediksi soal wakil Marwan, pasalnya saat ini perkembangnya masih dinamis. Seiring perkembangan waktu bisa akan terjawab dengan sendirinya.

“Kita dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan parpol yang sudah menyatakan sikap, mungkin lebih dari satu kali kami akan bertemu. Mereka akan menyampaikan pemikiran seperti apa, hingga memutuskan untuk bergabung dengan Golkar. Selain itu, kami juga akan tetap menjajaki parpol lain jika nantinya akan ikut berkoalisi, “terangnya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dalam menentukan siapa wakilnya. Golkar sendiri berkeinginan adanya kematangan sikap dalam menentukan pilihan. Bagi Golkar, tidak penting dari kalangan Birokrat, Politisi atau Pengusaha.

Yang terpenting harus bisa searah dan sejalan ketika sudah bersama-sama dan harus saling mengisi kekurangan, artinya jangan sampai jalan setahun dua tahun sudah tidak akur.

“Bagi kami, Golkar tegaskan bahwa calon pendamping pak Marwan harus bisa saling mengisi dan bisa mengdongkrak suara, “tukasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PAN Kabupaten Sukabumi Budi Mulyadi, mengatakan tidak ada masalah dari kalangan birokrat atau politisi, sepanjang elektabilitas dan popularitas bagus dan bisa mengdongkat suara.

Pilkada merupakan ajang berkompetisi parpol, agar bisa menghasilkan calon pemimpin yang berkualitas.

“Bagi PAN, mau dari kalangan Demokrat atau Politisi tidak jadi masalah, namun selama itu dibicarakan dalam dengan parpol koalisi, dan itu keputusan bersama PAN akan mengikuti itu, “terang Budi Mulyadi kepada Radar Sukabumi, Senin (3/2).

Namun, PAN sendiri memliki keinginan agar kader terbaiknya dipilih dan akan diusulkan untuk bisa mendampingi, tetapi ketika tidak sesuai dengan keinginan Marwan, sikap PAN akan tetap memberikan masukan tentang kriteria calon kepada Golkar.

“Kita acuannya pada Rakerda saja, di sana disebutkan kalau wakil pak Marwan itu harus seperti apa, itu saja acuan kita. Apakah nantinya pak Marwan Memilih birokrat atau politisi itu adalah hak pak Marwan, tetapi satu hal PAN harus diajak duduk bersama dalam menentukan, “terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *