Kisah Gadis Penjual Kopi yang Jadi Rebutan Bupati dan Mantan Menteri

Febby Lissa Ayu Aryanti (17) gadis putus sekolah ini menunjukan hasil karya luar biasanya dalam menggambar.

Sambil menunggu anaknya selesai makan, ibunya bercerita tentang kehidupan dan perjalanan anaknya yang terpaksa putus sekolah akibat ketiadaan biaya kedua orang tuanya. Selepas Madrasah Tsanawiyah (MTs), Febby tidak melanjutkan pendidikan ke SMA. Sehari-hari ia hanya membantu ibunya menjaga warung kopi.

“Ya, Febby sejak tidak sekolah itu suka membantu jaga warung dan mengurus neneknya yang lagi sakit,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Usut punya usut, ternyata rumah yang disulap menjadi warung kopi ini dihuni oleh enam jiwa. Bangunannya nampak rapuh, sehingga jika turun hujan air masuk ke dalam rumah. Kondisi itu pun, sudah berlangsung belasan tahun lamanya.

Di sini, Febby tinggal bersama Yani (Ibu kandung,red) dan Aden Subandi (50) yang merupakan ayah tirinya. Selain itu, ada dua adik Febby dan neneknya yang tinggal serumah.

“Waktu Febby kelas dua MTs sempat tinggal bersama ayah kandungnya di Jakarta, dan bersekolah di sana. Tapi, tidak berselang lama. Ayah kandungnya mengembalikan Febby dengan alasan sudah tidak ada biaya. Akhirnya ibu dan bapak tirinya melanjutkan sekolahnya sampai lulus MTs,” ujar Yani.

Keluarga tidak bisa berbuat banyak, karena penghasilan dari warung hanya seadanya. Aden suaminya juga hanya bekerja sebagai tukang ojek, dengan penghasilan tidak menentu.

“Sehari-hari sumber penghasilan hanya itu, dari warung dan ngojek. Untuk makan sehari-hari mah dicukup-cukupin aja, kan selain Febby ada dua adiknya di sini ditambah ada neneknya Febby yang sakit,” ulasnya.

Keterbatasan ekonomilah yang menjadikan Febby tidak dapat melanjutkan sekolah. Padahal, gadis belia ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan seperti menggambar sketsa wajah dan pandai berbahasa Inggris.

“Memang Febby punya keinginan melanjutkan sekolah lagi, tapi mau bagaimana lagi kalau ekonominya terbatas. Modal sekolahkan saat ini tidak sedikit,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *