Jejak Panji Gumilang di Sukabumi

Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pendiri Pondok Pesantren (ponpes) Al-Zaytun pernah belajar dan tinggal di Sukabumi.
Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pendiri Pondok Pesantren (ponpes) Al-Zaytun pernah belajar dan tinggal di Sukabumi.(TAUFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

OLEH : Handi Salam

AKHIR Tahun 1960an hingga awal 1970an Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pendiri Pondok Pesantren (ponpes) Al-Zaytun pernah belajar dan tinggal di Sukabumi.Tidak begitu lama. Tapi, dia belajar Islam aliran yang orang lain sebut Isa Bugis dengan dalam. Dia belajar langsung dari Muhammad Isa Bugis di Gelanggang Remaja Cisaat, Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Namun, ajaran yang didalaminya mendapatkan penolakan. Tanah dan bangunannya tidak berdiri lama, dijual kepada H Kusnasi pemilik toko emas Famili. Terjadi konflik dengan masyarakat. Kegiatan ajaran Isa Bugis dan Dinyatakan Sesat.

Nama Al-Zaytun Pertanda Manipulasi. Pertanyaan. Apakah nama Al-Zaytun ada didalam Alquran?. Saya baru temukan di Surat An-Nur Ayat 35. Itupun bukan Al-Zaytun tapi az-zujājatu yang arti secara umum pelita besar atau sumber dari cahaya.

Kemudian Az-zaitun itu lebih kapada buah Zaitun. Kepalsuan untuk menyelewengkan sudah terlihat dari Nama. Bukan kebetulan, sudah didesain sempurna oleh Pembuatnya. Tentu ada Sutradaranya. Kerjasama dengan tuan besar agar menciptakan Islam Fobia, mungkin ya.

Sebagian umat berkeyakinan menantikan kedatangan qurun kedua. Itu Faktanya. Mungkin, sebelum tegak dan bangkit diciptakan serupa tapi tidak sama. Membiarkan faham-faham tumbuh tanpa tersentuh. Tentu, pemipinnya terkontrol penuh.

Panji Gumilang memang terlalu bersemangat menyatakan Al-quran hanya ucapan Nabi Muhammad SAW. Bukan Firman Allah. Secara logika Alquran Menurut Sunah Rosul (AMSR) atau Sunah Rosul Menurut Alquran (SRMA). Logika pertama yang menentukan Rosul yang kedua sebaliknya.

Logika Panji Gumilang, menyebutkan tidak ada seorangpun selain Nabi Muhammad yang berinteraksi langsung denga Malakut Jibril. Sahabat Nabi dan yang lainnya tidak bersentuhan langsung. Hanya mendegarkan ucapan Nabi lewat wahyunya.

Terlalu berani. Menyebut Alquran karangan nabi Muhammad. Logikanya Al-quran disatukan menjadi kitab suci sejak zaman Abu Bakar. Benda-benda bertuliskan ayat Alquran yang berserakan itu disusun ulang sesuai dengan urutan ayat dan surah.

Ada benang merahnya dengan Ajaran Isa Bugis. Tapi tidak semua. Kalau tidak menemukan lahan murah di Indramayu. Mungkin, pesantren megah tersebut bisa berdiri di Sukabumi. Itu tulisan Dahlan Iskan beberapa waktu lalu.

Panji Gumilang memang di Desain dengan sempurna. Mantan Narapidana. Mantan komandan wilayah 9 (KW 9) Darul Islam/Negara Islam Indonesia (DI/NII). Tapi dia salah satu orang yang oleh aparat intelijen dan selanjutnya dilibatkan dalam meredam agresivitas PKI sejak 1965.

Dari sana Sosok Pria kelahiran Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik, pada 27 Juli 1946 ini banyak dekat dengan perwira militer/intelijen. Kedekatannya digunakan untuk mendirikan Ponpes Al-Zaytun di Indramayu. Disisi lain Intelijen butuh Panji untuk melawan faham Komunis. Dan meredam DI/NII kembali muncul.

Modal ilmu dari Gontor, Isa Bugis dan faham lain digabungkan menjadi aliran tersendiri. Disekat-sekat, tidak dipukul rata dan cenderung bermuka dua dan bahkan empat. Tergantung latar belakang Santri. Faham itu lebih kepada Sinkretisme.

Faham yang dia dalami diajarkan secara Sinkretisme (Gabungan, peyempurnaan menjadi ajaran baru) dan Eklektisisme (mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana yang disetujui dan mana yang tidak).

Pola pikir eklektisisme merupakan pola pikir yang sejalan dengan sinkretisme. Suatu faham yang mengambil berbagai pendapat atau teori yang dianggapnya benar untuk digabung menjadi suatu pendapat baru.

Mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) KH As’ad Said Ali, baru baru ini pernah menyebutkan, alasan kenapa pemerintah mengizinkan Al-Zaytun membesar. Salah satunya kemungkinan untuk kepentingan keamanan dan menjinakkan gerakan DI/NII.

Al-Zaytun Dibangun di Hari Raya Idul Adha

Di salah satu jurnal ilmiah milik Sarno Hanipudin saya menemukan sisi lain pesantren Ma’had AlZaytun. Disana menyebutkan Panji Gumilang adalah seorang pemikir, namun dia sangat hemat mengeluarkan pemikiran-pemikiran pendidikan dalam bentuk tulisan. Panji Gumilang yang cenderung menggandrungi karya nyata ketimbang karya gagasan.

Ponpes Al-Zaytun Ma’had berdiri di Desa Mekarjaya, Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat. Asrama ini sekolah yang dibangun di atas lahan seluas 1.500 ha. Dilengkapi ruangan ber-AC dan laboratorium. Lengkap fasilitas olahraga modern, rumah sakit, pesantren, fakultas karyawan asrama dan asrama. Saat ini Al-Zaytun dihuni oleh 13.688 jiwa (data tahun 2018).

Pembangunan dimulai pembangunannya pada tanggal 13 Agustus 1996. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 10 Dzu AlHijjah 1413 H dengan akta tanggal 25 Januari 1994 No. 61 oleh notaris Ny. Ii Rokayah Sulaiman SH. Resmi mulai beroperasi pada tanggal 27 Agustus 1999, akan diresmikan oleh Presiden BJ Habibie.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *