Ini Kronolis Guru Hononer SMAN 1 Cisolok Lumpuh Setelah Divaksin

Kondisi Susan Antela, Guru Honorer SMAN 1 Cisolok setelah divaksin Covid-19 di Puskesmas Cisolok.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Seorang guru honrer di SMA Negeri 1 Cisolok Kabupaten Sukabumi, Susan Antela (31), mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan setelah menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Puskesmas Cisolok.

Kondisi Susan tersebut menghebohkan di salah satu akun media sosial (sosial) pada, Rabu 28 April 2021 dan menjadi sorotan warganet. Guru seni tari dan budaya disuntik vaksin pada 31 Maret 2021 lalu.

Bacaan Lainnya

Paman korban, Opi Sulistiwa menjelaskan, kelumpuhan dan gangguan penglihatan yang dialami keponakannya itu, setelah disuntik vaksin Covid-19 yang kedua pada 31 Maret 2021 lalu.

“Awalnya setelah divaksin kedua, sepuluh menit sudah mengalami pusing-pusing, mual, dan lemas. Kemudian dibawa ke rumah sakit Palabuhanratu,” kata Opi kepada awak media di kediaman Susan, di Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kamis (14/04).

Dari RS Palabuhanratu, sambung Opi kemudian sore harinya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dengan menggunakan ambulans dan didampingi perawat RS Palabuhanratu. Susan sempat dirawat inap selama 23 hari di RSHS Bandung.

“Saya sempat ngobrol dengan dokter dan menjelaskan kondisi seperti itu setelah divaksin. Kata dokter juga iya karena divaksin. Sempat mau cek lab kedua, cuma peralatan kurang lengkap dan disuruh hasilnya dibawa ke Rumah Sakit PON (Pusat Otak Nasional) Jakarta,” paparnya.

Belum sempat dibawa ke sana, Susan sudah bisa ditangani. Lanjut Opi dokter juga mengatakan, bahwa saluran saraf mata ke otak Susan ada inveksi. Namun, kondisi sekarang dibandingkan dengan sebelumnya sudah mulai ada perubahan.

“Kondisi dibandingkan datang ke RSHS, awal ngomong tidak bisa, tangan tidak bisa digerakkan, sama kaki gak bisa digerakkan, mata juga sangat buram.

Setelah dirawat dan penanganan di RSHS selama 23 hari, Alhamdulillah, tangan dan kaki sudah bisa digerakkan, cuma matanya belum bisa normal dan kaki belum bisa berjalan sama sekali,” imbuhnya.

Opi bersama keluarga berharap, Susan bisa kembali sembuh seperti biasanya dan menjalankan aktifitasnya sebagai tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Cisolok. Selain itu mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk biaya pengobatannya.

“Keluarga tadinya ini menganggap musibah, tetapi karena ada sebabnya habis divaksin, kami berharap tentu agar Susan bisa cepat sembuh. Biaya sulit, karena untuk biaya pengobatan menggunakan BPJS Mandiri. Kami juga berharap pemerintah maupun dinas terkait agar membantu semaksimal mungkin agar Susan bisa sembuh,” tandasnya.

Saat ini kondisi Susan terbaring lemas di kasur, sanak keluarga dan kerabat susan berdatangan silih beganti menjenguk Susan. (garis/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *