Derita Guru Swasta Pasca Kekurangan Murid, Pendapatan Terancam Hilang

SUKABUMI – Dampak Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) menggunkan sistem zonasi, ternyata tidak hanya ‘membunuh’ sekolah swasta saja karena minimnya siswa baru. Tapi, juga akan mengancam kelangsungan hidup para guru didalamnya.

Bahkan, Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Sukabumi, Endang Imam menyebut dampak fatal yang bakal terjadi akibat kekurangan murid, bisa menutup sekolah dan mengakibatkan nasib buruk bagi para guru baik honorer maupun yang sudah terverifikasi.

Bacaan Lainnya

“Sekarang begini, kalau sekolah swasta biaya operasionalnya dari murid, sekarang muridnya sedikit terus biayanya dari mana?. Ini juga otomatis akan berpengaruh pada gaji guru yang dihitung berdasarkan jam mengajar.

Setiap berkurangnya jumlah siswa, bisa berdampak langsung pada pengurangan jumlah rombel. Yah sekarang tinggal pilih saja, honornya dipotong atau ditutup sekolahnya,” ketusnya saat ditemui Radar Sukabumi, kemarin (17/7).

Menurutnya, dengan berkurangnya rombel, otomatis jumlah jam mengajar guru juga berkurang lantaran akan sulit memenuhi syarat minimal 24 jam mengajar dalam seminggu. Menurutnya pemerintah sangat tidak adil terhadap sekolah swasta, hal itu dilihat dengan adanya peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan adanya sistem zonasi tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *