Bus Pariwisata Tabrak Tebing, 13 Meninggal, Saksi : Saya Lihat Semua Penumpang Terlempar

BUS TABRAK TEBING
SULIT DIEVAKUASI: Warga menyaksikan bus pariwisata yang hancur karena menghantam tebing di Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul, kemarin (6/2). (JAWA POS RADAR JOGJA)

BANTUL — Muhammad Elko Pasa terkejut melihat sebuah bus melaju kencang. Dia lalu melambai-lambaikan tangan, memberikan isyarat agar bus mengurangi kecepatan. Namun, jalanan yang menurun membuat laju bus pariwisata itu justru semakin kencang. Beberapa detik kemudian, terdengar suara benturan keras. Bus Mercedes-Benz bernopol AD 1507 EH tersebut menghantam tebing di sisi kanan jalan. Saking kerasnya benturan, belasan penumpang terlempar keluar.

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 14.00 kemarin (6/2) di Jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedung Buweng, Wukirsari, Bantul. Atau, tepatnya di objek wisata Bukit Bego. Elko saat itu membantu mobil yang mogok. Elko menduga, sopir bus berusaha menghindari mobil yang mogok tersebut dengan banting setir ke kanan. Namun, menurut Elko, rem bus terlihat tidak berfungsi normal. Bus bahkan tampak oleng. ’’Mungkin mau oper gigi kecil nggak nyandak (tidak bisa). Banter. Rem cuma berbunyi cas ces cas ces,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jogja.

Bacaan Lainnya

Saat banting setir ke kanan, menurut Elko, bus terlihat seperti melayang. Roda bus tidak menempel di aspal jalan. Hal itu mungkin disebabkan kecepatan bus yang tinggi. ’’Bus itu sempat terlihat seperti terbang ke arah kanan, lalu menghunjam dinding bukit itu,’’ katanya. ’’Orangnya di dalam terlempar keluar semua,” lanjut pria 35 tahun tersebut.

Warto, warga yang kebetulan sedang berada di warung dekat Bukit Bego, juga memberikan kesaksian. Dia mendengar suara benturan keras sekitar pukul 14.00. ’’Begitu saya lihat, keadaan sudah seperti ini,” ujarnya. Pria 48 tahun itu berusaha menolong beberapa korban yang selamat di bagian depan bus. ’’Saya dan teman saya menolong korban yang kelihatan terlebih dahulu,” ucapnya.

Saat Warto melihat ke belakang, banyak korban berusia sekitar belasan tahun. Warto tidak berani menghitung jumlah korban karena merasa ngeri. ’’Kondisi penumpang berantakan di belakang mobil, juga di selokan, sopir terjepit,” sebutnya. Bus tampak ringsek di bagian depan. Semua kaca di bagian kanan hancur. As roda bagian belakang patah. Hal itu membuat bus tidak bisa segera dievakuasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *