Awal 2023, Badai PHK Massal di Sukabumi Masih Berlangsung

Ilustrasi buruh
Ilustrasi buruh

SUKABUMI – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, pada karyawan pabrik sektor padat karya di Kabupaten Sukabumi, di masa resesi ekonomi global pada awal tahun 2023, masih terus terjadi.

Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi, Sudarno kepada Radar Sukabumi mengatakan, pengurangan karyawan pada awal tahun 2023 ini, masih terus berjalan.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data yang tercatat di DPK APINDO Kabupaten Sukabumi sampai akhir Desember 2022 itu, mencapai 20.000 buruh pabrik sektor padat karya yang melakukan PHK yang mayoritas karena PKWT berakhir tidak diperpanjang.

“20 ribu buruh yang dilakukan PHK massal atau karena berakhirnya PKWT ini, terdiri dari 25 perusahaan pada sektor padat karya yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi yang melaporkan kepada kita.

Kemudian, kalau kita lihat perkembangan di Jabar, itu sangat besar juga signifikan, perihal jumlah tenaga kerja yang mengalami PHK,” kata Sudarno kepada Radar Sukabumi pada Rabu (15/02).

Sektor industri padat karya di Kabupaten Sukabumi, sambung Sudarno, kini kondisinya masih belum stabil operasional kerja produksinya. Menurutnya, sejak pertama terjadi wabah pandemi Covid-19, sangat berdampak terhadap keberlangsungan sektor industri, terutama sektor industri padat karya.

Seperti garment, toys, elektronik dan sepatu. Karena, awalnya terjadi pandemi Covid-19, ada disejumlah kota di negara luar negeri yang merupakan mitra bisnis asal impor bahan baku dan tujuan ekspor melakukan lockdown. Sehingga, terjadi terhambatnya proses order produksi dan operasional produksi.

Selain itu, juga terjadi hold ekspor, pending order dari buyer di negara tujuan ekspor termasuk cancel order. Sehingga, mengakibatkan industri padat karya yang tujuan ekspor, berdampak besar dan menyebabkan penurunan kapasitas produksi, hingga 50 persen.

Sehingga, tak ayal terjadi pengurangan karyawan, dimulai sejak pandemi. “Nah, pasca pandemi mulai pulih, ada imbas lagi resesi ekonomi global, akibat perang Uraina dan Rusia,” imbuhnya.

Ketua DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, Sudarno
Ketua DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, Sudarno

Pos terkait