SUKABUMI – Kemampuan menulis anak usia sekolah sekarang ini dirasa sangat kurang, apalagi menulis hal-hal yang menyangkut dengan dunia pendidikan. Anak zaman sekarang seperti dininabobokkan oleh kemajuan teknologi. Namun, jika mampu memanfaatkan teknologi, justru kemampuan menulis sebenarnya akan semakin terasah.
Hal ini berlaku bagi Astri Lovitawati, siswa SMK IT Al Junaediyah Kabupaten Sukabumi. Kemampuan menulisnya ini sudah terasa sejak dirinya masih dalam usai yang sangat muda, yaitu sejak sekolah dasar sudah gemar membaca dan menulis.
“Sejak masih sekolah dasar (SD), saya sudah suka membaca dan menulis,” kata Humaira, begitu sebutan untuk nama pena Astri Lovitawati kepada Radar Sukabumi, Rabu (16/12/2020).
Bahkan ketika masih duduk di SMP, dirinya sering mengikuti lomba cipta puisi.
“Sewaktu masih kelas 1 SMP, saya pernah mengikuti lomba cipta puisi dan Alhamdulillah puisi yang berjudul kerusakan alam mendapat juara dua,” ujar anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Eman Sulaeman dan Siti Romlah itu.
Kemampuan membuat puisi ini terus diasah sampai sekarang, bahkan sudah dua judul buku yang dibuatnya. Sewaktu kelas 1 SMK dirinya
berhasil melahirkan karya yang pertama dengan judul buku “Mimpi di Atas Awan” saat kelas 1 SMK, lalu karya kedua lahir dengan judul buku “Kini Semua Usai dalam Tulisan” saat kelas 3 SMK.
“Tentunya apa yang sudah saya hasilkan ini tidak ada berhasil kalau tidak ada dukungan dari orang tua maupun para guru. Saya sangat berterimakasih kepada bapak Sulaeman, guru bahasa Indonesia sekaligus motivator saya,” ucapnya.
Astri, gadis manis yang saat ini duduk di kelas 12 SMK Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK IT Al Junaediyah ini hidup dalam keluarga yang sederhana. Meski begitu, kondisi tersebut tidak mengubah cita-cita Astri menjadi penulis yang berguna bagi sekitar. Mimpinya yang terus menggelora dan pantang menyerah memberikan dorongan positif untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
“Bagi saya, kehidupan adalah pertarungan, kehidupan adalah perjuangan, dan kehidupan adalah ujian melatih kesabaran. Maka jika ia masih terus meratapi keadaan, jika ia masih terus hanyut dalam kemalasan, jika ia masih terus menyerah ketika kegagalan menghadang, ia akan tertinggal dan tenggelam oleh sekitar,” tambahnya dengan penuh semangat.
Gagal menurutnya hal yang wajar, justru berjuang melahirkan karya dengan banyak kegagalan. maka ia sudah biasa jika berjumpa dengan kegagalan, bahkan kegagalan kerap ia anggap sebagai teman karibnya.
Pencapaian ini tidak lain karena dukungan yang terus menerus dari para guru dan teman-teman di SMK IT Al Junaediyah.
“Disinilah SMK IT Al Junaediyah yang merubah dunia saya. Astri yang dulu tidaklah akan menjadi Astri yang sekarang jika bukan karena dorongan seorang guru. Terima kasih untuk Bapak Abdul Hakim, Bapak Mufti Abdul Azis, Bapak Saehudin, Bapak M. Syarif Hidayat, Ibu Dinar Nabila Murty, dan seluruh guru SMK IT Al Junaediyah yang mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu. Beliau semua adalah guru yang selalu memberikan dorongan penuh bagi Astri, hingga ia berhasil menghasilkan karya seperti sekarang ini,” ucap gadis manis yang mempunyai cita-cita melanjutkan kuliah jurusan Psikologi di Istanbul University, Turki.
Bagi Astri, pendidikan SMK bukanlah penghalangan untuk mencapai impian. Justru menurutnya, ketika siap bermimpi maka harus siap untuk mewujudkan semuanya.
“Motivasi saya tidak lain adalah untuk adik-adik supaya lebih baik lagi kedepannya. Maka dengan tekad yang kuat, saya berusaha untuk menggapai mimpi-mimpi mumpung masih muda,” terangnya.
Selain menulis, Astri juga senang membaca puisi, berpidato, dan berdakwah. Astri pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 3 lomba berpidato saat SD, juara 3 lomba membaca puisi saat duduk di bangku SMP, dan juara 1 dakwah saat duduk di bangku SMK. Selain itu juga Astri aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, Astri bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menjabat sebagai ketua umum periode 2019/2020.
Prestasi dan karya-karyanya yang dibuat oleh Astri begitu menginspirasi, tak hanya di kalangan anak muda, akan tetapi di kalangan dewasa dan anak-anakpun sangat menginspirasi. (*/sri)
