26,59 ribu Penduduk Kota Sukabumi Miskin, BPS : Indikatornya Banyak Pengangguran

Ilustras Pencari Kerja
Ilustras Pencari Kerja

SUKABUMI — Sebanyak 26,59 ribu jiwa atau 8,02 persen di Kota Sukabumi berada di Garis Kemiskinan. Angka ini, lebih rendah jika dibandingkan pada 2021 lalu yakni mencapai sebanyak 27,19 ribu jiwa atau 8,25 persen.

 Fungsional Statistisi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi Agus Susilo mengatakan, pada 2022 angka kemiskinan mengalami penurunan sangat tipis jika dibanding tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Panel kita dari 8,25 persen ke 8,02 persen memang turunnya secara psikologis masih di angka yang mirip di 8 persenan tidak sampai satu digit bahkan ini hanya 0,23. Dan ini bicaranya makro, asumsinya adalah agregat dari semua penghitungan,” kata Agus wartawan, belum lama ini.

Menurutnya, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar atau basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

“Kebutuhan dasar ini, akan dikonversi menjadi kalori dan dikonversi menjadi uang sehingga akan menimbulkan garis kemiskinan. Panel itu ada sekitar 8 persen sekian garis kemiskinan,” paparnya.

Agus menilai, tidak ada korelasi antara angka kemiskinan dengan kesejahteraan. Sebab, masyarakat secara alamiah apabila masuk kategori miskin maka akan mencari pekerjaan jenis apapun.

“Semisal ada anak anggota DPRD, secara penghasilan kemampuan keluarga mampu. Dia selesai kuliah dan mencari pekerjaan, otomatis nganggur. Belum tentu pengangguran itu ekonominya rendah,” timpalnya.

Adapun, smabung Agus, perubahan jumlah data kemiskinan ini disebabkan beberapa hal. Misalnya saja, ratio gini di Kota Sukabumi pada 2022 naik menjadi 0,482, sedangkan di 2021 tercatat 0,436.

Pos terkait