13 Warga Cikembar Terserang DBD

FOGGING : Pemerintah Kecamatan Cikembar dan petugas puskesmas saat melakukan fogging untuk memberantas sarang jentik nyamuk DBD di wilayah Desa Parakanlima, kemarin (4/2).

CIKEMBAR — 13 warga Kecamatan Cikembar, positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Camat Cikembar, Tamtam Alamsyah mengatakan, dari 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Cikembar, terdapat empat desa yang masuk kategori zona merah dalam penyebaran penyakit DBD. Diantaranya, Desa Parakanlima, Kertaraharja, Bojongraharja dan Desa Bojongkembar.

“Berdasarkan survei petugas dilapangan dan pemeriksaan tim medis, 13 warga yang positif DBD itu, tersebar di empat desa.

Bacaan Lainnya

Yakni, empat warga di Kampung Leuwiliang, RT (2/10) Desa Parakanlima, lima warga di Kampung Kramat Jaya, RT (1/1) Desa Kertaraharja, dua warga dari Desa Bojongraharja serta dua warga dari Desa Bojongkembar,” jelas Tamtam kepada Radar Sukabumi, (4/2).

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD, maka pihaknya langsung menjalin koordinasi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui Puskesmas Cikembar untuk melakukan fogging di seluruh wilayah terdampak dari penyakit DBD.

“Sekarang potensi penyebaran DBD mulai marak. Makanya untuk pencegahan, kita lakukan fogging. Iya, terhitung sejak dua pekan terakhir saja, di wilayah kita ada 13 warga yang terjanging DBD,” paparnya.

Menurut Tamtam, fogging dilaksanakan di daerah yang rawan jentik nyamuk. Ini merupakan kepedulian pemerintahan untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat agar terhindar dari penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aides Aegepty tersebut.

Namun, lanjut dia, yang tak kalah pentingnya masyarakat sendiri harus membiasakan menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur.

“Kami hanya memberikan stimulan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Masyarakat harus bisa menjaga pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Selain melakukan fogging, ujar Tamtam, pihaknya juga telah memberikan obat pembunuh jentik nyamuk kepada masyarakat yang ada di empat desa tersebut.

“Waktu petugas surpelen meninjau rumah warga, selain melakukan sosialisasi penanganan jentik nyamuk juga memberikan obat serbuk abate untuk memberantas sarang nyamuk,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *