Ribuan Suporter Se-Pulau Jawa Sepakat Damai di Jogjakarta

Ribuan suporter berbagai klub sepak
Ribuan suporter berbagai klub sepak bola se-Pulau Jawa menyalakan lilin dan cahaya gawai sebagai simbol perdamaian di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Kota Jogjakarta, Selasa (4/10) malam. (Luqman Hakim/Antara)

JOGJAKARTA — Ribuan suporter berbagai klub sepak bola se-Pulau Jawa berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Kota Jogjakarta, Selasa (4/10) malam. Mereka menyepakati perdamaian dan persatuan sembari mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan.

Pertemuan ribuan suporter itu diawali dengan salat gaib dan doa bersama untuk para korban di Kanjuruhan, diakhiri dengan penyalaan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.

Bacaan Lainnya

”Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini (5/10) akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita,” kata Presiden Brajamusti Jogjakarta Muslich Burhanuddin seperti dilansir dari Antara.

Burhanuddin yang acap disapa Thole itu meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepak bola Indonesia.

”Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada anak cucu kita bahwa ke depan sepak bola di Indonesia, khususnya DIJ dan Jawa Tengah penuh dengan suka cita,” ujar Burhanuddin.

Suporter yang hadir antara lain dari Brajamusti dan The Maident (Jogjakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung). Hadir pula perwakilan sejumlah elemen suporter dari Medan dan Makassar.

Presiden Pasoepati Solo Maryadi Gondrong berharap ke depan hubungan baik seluruh suporter, utamanya di Jawa Tengah dan DIJ terus terjaga. Pasoepati sepakat mendukung berbagai kegiatan lanjutan bersama untuk mempererat persatuan suporter di Jawa Tengah dan DIJ.

”Insya Allah kami dari Pasoepati akan menyetujui, melaksanakan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia,” kata Maryadi.

Zulfikar perwakilan dari BCS Sleman berujar terselenggaranya pertemuan bersejarah itu murni dari para suporter di akar rumput yang menginginkan perdamaian. Dia berharap berpulangnya 125 suporter di Stadion Kanjuruhan menjadi momentum menyudahi perselisihan. ”Ini organik dari teman-teman di bawah tiktokan dan klik,” ucap Zulfikar.

Menurut Ketua Umum Asprov PSSI DIJ Syauqi Soeratno, kesepakatan damai para suporter itu bakal membuka lembaran baru sepak bola Indonesia yang lebih baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *