Soal Pilpres 2024, Airlangga Disarankan Cari Pasangan Non Jawa

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi ruang pamer mobil Toyota usai meresmikan pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021). GIIAS 2021 yang berlangsung 11 - 21 November 2021 akan diikuti 24 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

JAKARTA — Hasil jajak pendapat yang dilakukan Relawan Airlangga Hartarto yang tergabung dalam Gerakan BerkAH (Gerakan Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto) di Jawa Tengah memunculkan dua tokoh kuat yang dinilai paling cocok berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golkar di Pilpres 2024. Dua tokoh tersebut yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, kokohnya nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani untuk berpasangan dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto cukup masuk akal. Menurutnya, basis dukungan kedua tokoh yang berasal dari PDIP berada di Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

’’Tapi kalau dari sisi kapasitas, banyak nama lain yang berpotensi berpasangan dengan Pak Airlangga. Mungkin kalau survei selanjutnya dilakukan di Jawa Barat akan muncul nama lainnya, seperti Ridwan Kamil. Karena saat ini popularitas dan elektabilitas kepala daerah cukup tinggi tapi tidak bisa jadi tolak ukur suara nasional,” ujar Dedi dalam diskusi virtual dikutip Sabtu (27/11).

Menurut Dedi, komposisi geografi Jawa non Jawa masih populer dalam langgam politik Indonesia. Terkait dengan status Ketua Umum Golkar Airlangga yang berasal dari etnis Jawa, bahkan keturunan ulama besar, Dedi mengakui hal ini menjadi keunggulan Airlangga.

’’Jawa non Jawa itu menunjukkan keseimbangan, kalau Pak Airlangga sendiri yang berasal dari Jawa, saya kira jadi lebih tepat kalau beliau berpasangan dengan tokoh dari luar Jawa,” ungkapnya.

Terlebih, kata Dedi, Airlangga sendiri memiliki tiket pada Pilpres 2024. Pertama, Airlangga saat ini memimpin Golkar yang memiliki perolehan suara terbesar kedua di DPR hasil pemilu 2019. Selain itu, Airlangga memiliki panggung untuk dikenal publik karena menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

“Jadi Pak Airlangga sudah memiliki kans besar untuk berpeluang menang tapi perlu pertimbangan tokoh yang dapat bersanding dengan beliau di Pilpres nanti,” ujarnya.

Dedi menilai Airlangga Hartarto merupakan tokoh teknokrat yang patut diperhitungkan karena selalu berpikir strategis dibandingkan kerja lapangan. Hal ini sejalan dengan hasil survei Gerakan BerkAH kalau sosok pemikir seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tidak banyak didukung untuk berpasangan dengan Pak Airlangga.

’’Jadi saya kira sebagai teknokrat Pak Airlangga harus diimbangi dengan sosok yang cenderung kerja lapangan. Ini kombinasi yang pas untuk maju di kontestasi Pilpres 2024,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Gerakan BerkAH Rega Aditya Irawan mengatakan bahwa dalam survei yang dilakukannya, spektrum tokoh yang didukung masyarakat untuk berpasangan dengan Airlangga tidak hanya berasal dari kepala daerah. Rega menyebut, bahkan terdapat masyarakat yang menginginkan Airlangga berpasangan dengan tokoh Nahdiliyin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *