WARUDOYONG– Kendati musim kemarau mambuat beberapa lahan pertanian di Kota Sukabumi mengering, namun Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi optimis hasil produksi pertanian tahun ini bakal melampaui target.
Kepada Radar Sukabumi, Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi menjelaskan, hingga periode September ini, jumlah produksi padi di Kota Sukabumi sudah mencapai 17 ribu ton. Sedangkan target di tahun ini mencapai 22 ribu ton.
“Kami optimis, ya walapun musim kemarau panjang ini cukup berpengaruh pastinya terhadap pertanian di Kota Sukabumi,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (11/10).
Pada bulan ini, lanjut Kardina, mayoritas sawah mulai pada masa tanam. Karena memang, musim kemarau ini hanya mengeringkan dua hektar sawah saja. Itu pun, wilayah yang menjadi langganan setiap tahunnya.
“Semua lahan sawah yang ada mencapai 1.484, sedangkan yang terdampak musim kemarau hanya dua hektar saja. Artinya, masih banyak sawah yang masih produktif, kemungkinan pada Desember ataupun Januari nanti panen serentak,” terangnya.
Selama proses tanam, masih kata Kardina, pihaknya terus melakukan pendampingan maupun penyuluhan kepada setiap petani agar hasil produksinya cukup optimal.
“Tentunya, dari mulai masa tanam hingga panen kami terus dampingi mereka (petani,red). Intinya, ditahun ini kami lampaui target seperti tahun sebelumnya,” tutupnya.
Sementara itu, Supardi (45) petani sawah asal Kecamatan Gunungpuyuh mengaku tidak begitu terdampak musim kemarau. Bahkan, siklus tanam dan panen sawah miliknya tergolong normal. Hanya saja memang, yang menjadi ancamannya yakni hama penyakit.
“Selama musim kemarau ini sawah alhamdulillah terus terairi, ya g dalam setahun bisa dua sampai tiga kali panen, hasilnya pun cukup baik. Paling yang menjadi tantangan adalah hama,” pungkasnya.
(upi/t)
